JAKARTA - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi lagi-lagi kedatangan mahasiswa Senin. (22/04). Kali ini gilirannya, Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara (STIA LAN) yang berkunjung untuk belajar bersama.
Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tasdik Kinanto menyambut hangat kedatangan para mahasiswa tersebut. “Jadilah mahasiswa yang luar biasa, jangan jadi mahasiswa yang biasa-biasa saja, agar setelah lulus bisa menjadi orang yang juga luar biasa,” ujarnya.
Sebagai kader birokrasi, Tasdik wanti-wanti agar mereka bersiap menyongsong perubahan paradigm, yang menyangkut pola piker, dan system. Paradigma pola pikir atau mindset birokrasi yang harus diubah, mulai dari kinerja sampai kepada pelayanan kepada masyarakat. Sedangkan perubahan sistem mengenai peraturan yang saling menunjang agar penataan lembaga, agar distribusi pegawai lebih jelas dan tercapai birokrasi yang berkualitas.
Diingatkan oleh Tasdik bahwa bahwa reformasi birokrasi tidak identik dengan remunerasi. “RB bukanlah proyek untuk mencari tunjangan kinerja. RB merupakan sebuah gerakan nasional yang tujuannya untuk mensejahterakan rakyat. Oleh karena itu RB harus dibangun sedini mungkin untuk melanjutkan proses yang sudah ada,” imbuhnya.
Kepala Biro Hukum dan Humas M. Imanuddin menambahkan, remunerasi merupakan fungsi dari keberhasilan RB. Dari 76 K/L, sebanyak 56 K/L diantaranya sudah melaksanakan reformasi birokrasi, 36 K/L sudah mendapatkan tunjangan kinerja, 20 K/L dalam proses finalisasi persetujuan untuk menerima tunjangan kinerja, dan masih ada 20 K/L yang sedang dalam proses RB.(cry/HUMASMENPAN)