JAKARTA – Setiap insan yang tergabung dalam Badan Koordinasi Kehumasan (Bakohumas) pemerintah dituntut memiliki persepsi yang sama terhadap reformasi birokrasi. Hal itu diperlukan untuk membangkitkan motivasi bahwa tidak ada pilihan lain kecuali melakukan reformasi birokrasi, karena semua itu menyangkut nasib bangsa ke depan.
Demikian dikatakan Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tasdik Kinanto dalam sambutannya pada penutupan Seminar Bakohumas Gerakan Percepatan Reformasi Birokrasi di Jakarta, Selasa (11/03).
Dikatakan, gerakan reformasi birokrasi harus dipercepat lagi agar tidak tertinggal jauh oleh negara-negara lain. Untuk ke sana, diperlukan komitmen yang sangat besar dari seluruh elemen bangsa, termasuk jajaran humas pemerintah yang semestinya berada di garda terdepan. “Kalau reformasi sampai gagal, taruhannya adalah nasib bangsa!” tegasnya.
Tasdik Kinanto mengibaratkan birokrasi seperti kereta api yang dituntut berlari kencang supaya tidak tertinggal dengan kereta lainnya. “Kereta yang rusak wajib diperbaiki dengan segera, mulai dari gerbong depan sampai belakang harus dibereskan,” tuturnya.
Forum Bakohumas yang digelar Kementerian PANRB ini cukup istimewa, karena dibuka oleh Wakil Menteri PANRB Eko Prasojo, dan dihadiri oleh delapan pejabat eselon I. Antara lain Sekretaris Kementerian PANRB, Deputi Kelembagaan dan Tatalaksana Rini Widyantini, Deputi Pelayanan Publik Mira Suydjono, Deputi SDM Aparatur Setiawan Wangsaatmadja, tiga Staf Ahli Kementerian PANRB, Rusdiyanto, Rini Panganti, dan Wiharto, serta Staf Ahli Kementerian Kominfo Sukri Batubara. (bby/HUMAS MENPANRB)