JAKARTA – Posisi Indonesia yang masih tertinggal dari negara-negara sahabat seperti Filipina, Thailand, Brunei, Malaysia, dan Singapura dalam Worldwide Government Indicator (efektivitas pemerintahan), mencerminkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Saat ini, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) tengah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas SDM Aparatur.
Deputi SDM Aparatur Kementerian PANRB Setiawan Wangsaatmadja mengatakan, saat ini sedang disusun roadmap untuk perencanaan ASN, rekrutmen ASN, dan profesionalisme ASN. “Kualitas dan efektifitas pemerintah mencerminkan kualitas sumber daya manusia,” ujar Setiawan saat memberikan arahan dalam pembukaan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat I Angkatan XXXIV di Lembaga Administrasi Negara (LAN), Senin (30/05).
Dikatakan, sampai pada akhir 2019, pembangunan nasional secara komperehenesif fokus pada sumber daya alam. Untuk itu, perencanaan ASN disesuaikan dengan arah pembangunan nasional. “Bagaimana tidak miris, pembangunan pertambangan di Kalimantan namun hanya memiliki inspektur pertambangan tidak lebih dari empat orang?” sergahnya.
Selain itu, yang menjadi “pekerjaan rumah” adalah pengadaan ASN yang sebelumnya tidak terkontrol. Dengan rekrutmen yang berkualitas, bisa menghasilkan SDM yang berkualitas. “Rekrutmen ASN adalah sesuatu yang sangat strategis. Rekrutmen ini menjadi barang penting,” tegasnya.
Terkait dengan profesionalisme ASN, dalam UU ASN, jabatan pimpinan tinggi tidak hanya dapat diisi oleh PNS, namun juga pegawai non PNS, yakni Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). “Persaingan akan lebih terasa dibandingkan saat ini,” imbuh Setiawan. (rr/HUMAS MENPANRB)