Pin It

20200429 BIASN 2 2

Rita Nurlita saat menjadi narasumber dalam seminar daring Bincang Inspirasi ASN Seri 2 beberapa waktu lalu.

 

JAKARTA – Aktivitas menulis kerap dianggap menyita banyak waktu dan pikiran. Menciptakan sebuah karya penulisan, butuh fokus dan sensitivitas tinggi, sehingga tidak banyak orang yang mendalami dunia tulis menulis. Namun, bagi Rita Nurlita Setia, menulis adalah sebuah sarana untuk berbagi.

Rita, yang kini bekerja sebagai Pranata Humas di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Depok, kerap aktif dalam dunia literasi digital. Baginya, menulis tidak akan sulit apabila dari awal sudah memiliki motivasi yang kuat untuk apa dan untuk siapa karya itu ditujukan. “Bagi saya menulis adalah sarana untuk berbagi ilmu pengetahuan dan pengalaman saya, baik sebagai ASN maupun sebagai seorang ibu,” tutur Rita saat menjadi narasumber dalam Bincang Inspirasi ASN Seri 2, beberapa waktu lalu.

Minat Rita dalam menulis, ditambah dengan pengetahuan serta pengalamannya sebagai humas pemerintah sekaligus seorang ibu, memudahkannya untuk memotret fenomena-fenomena yang ada di masyarakat dan lingkungan sekitar. Profesinya sebagai ASN yang berkegiatan di dunia kehumasan sejalan dengan tugasnya untuk mengajarkan literasi digital bagi masyarakat Kota Depok. Dalam perannya sebagai seorang ibu, sehari-hari ia mendampingi buah hatinya untuk menanamkan literasi digital sejak dini, seperti cara menggunakan internet dengan baik.

Rita mengungkapkan waktu luang yang dimilikinya selalu ia manfaatkan dengan produktif menulis. Menurutnya, kemampuan menulis penting untuk dimiliki oleh semua orang, apapun profesinya. Setiap orang memiliki pengalaman, pengetahuan dan keunikan yang berbeda-beda. Tentunya hal ini akan sangat bermanfaat jika dibagikan kepada orang lain.

Rita mengatakan apa yang ia ketahui dan praktikkan, sebisa mungkin ia bagikan melalui tulisan. Meskipun hal tersebut terlihat sederhana, ia berharap apa yang ia bagikan bisa berguna bagi masyarakat. “Saya percaya sesuatu yang datangnya dari hati, disampaikan dari hati, juga akan sampai ke hati,” ungkap Rita.

 

20200501 BIASN 4

 

Selain hobi dan profesi yang mendukung, sang ayah juga menjadi faktor utama Rita untuk giat menulis. Rita berkisah, ayahnya pernah mengatakan ingin sekali melihat anaknya bisa menulis. Motivasi ini membuat Rita semakin berani untuk melahirkan tulisan atau karya-karya yang bermanfaat bagi orang banyak. “Beliau ingin anaknya bisa menulis buku, sehingga pesan-pesan positif dari tulisan kita bisa mengubah atau menginspirasi orang,” ujarnya.

Tidak hanya aktif menulis di media massa, Rita juga telah menelurkan dua buku literasi digital, yaitu “Anak Hebat di Era Digital” yang merupakan sebuah komik literasi digital untuk anak-anak dan novel literasi digital berjudul “Terjebak di Dunia Maya” tentang cara menggunakan internet yang sehat untuk anak-anak. Ia juga mendirikan Komunitas Keluarga Digital Indonesia, Komunitas Internet Sahabat Anak (KISA), dan Kisa Muda yang bergerak di bidang literasi digital untuk orang tua, anak-anak, dan remaja.

Berkat berbagai inovasi dan karyanya dalam menulis sekaligus kegiatan literasi digital di masyarakat, membuatnya sering diundang sebagai narasumber terkait literasi digital, penulisan jurnalistik dan kehumasan. Selain itu, dirinya juga banyak menerima berbagai penghargaan di bidang penulisan, komunikasi, dan kehumasan.

Rita tidak menyangka kecintaannya akan dunia menulis ternyata memberikan kejutan yang tidak pernah dia duga sebelumnya. “Ini menjadi pintu masuk yang luar biasa bagi saya untuk mendapat pengalaman baru dan kesempatan bertemu dengan orang-orang hebat di berbagai bidang,” pungkas Rita. (del/HUMAS MENPANRB)