JAKARTA - Dalam bulan Ramadhan ini, Menteri PANRB Yuddy Chrisnandi tidak berhenti melakukan blusukan ke sejumlah daerah. Diawali dari Banten, dengan memantau persiapan pelayanan arus mudik di Pelabuhan penyeberangan Merak di awal Ramadhan lalu. Yuddy kembali menyambangi Kabupaten Karawang, yang dilanjutkan ke Kuningan, Pangandaran, Banjar, Ciamis, dan Tasikmalaya.
Blusukan yang disebut dengan Safari Ramadhan Pelayanan Publik ini tidak berhenti di Jawa Barat. Pekan depan, safari ramadhan akan menyasar Jawa Tengah, dilanjutkan ke Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan Selatan.
Safari ramadhan ini tentu bukan tanpa tujuan. Seperti blusukan yang dilakukan sebelum ramadhan, Yuddy selalu menyasar unit-unit kerja pelayanan publik, dan berdialog dengan warga masyarakat, serta melakukan tatap muka dengan aparatur negara. Tindakan ini sejalan dengan amanat Undang-Undang No. 25/2009 tentang Pelayanan Publik. Sebagai pembina pelayanan publik nasional, Menteri PANRB wajib memantau dan mendorong peningkatan kualitas pelayanan publik, baik yang diselenggarakan oleh kementerian/lembaga maupun oleh pemerintah daerah.
Terlebih dalam pemerintahan Jokowi - JK saat ini, yang salah satu citanya adalah menghadirkan negara di tengah masyarakat. Kehadiran negara akan tampak dan dirasakan masyarakat dalam rupa pelayanan publik yang baik, dan memberi manfaat kepada rakyat, yakni meningkatkan kesejahteraan.
Sebagai bentuk perwujudan program Nawacita yang digadang oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri PANRB Yuddy Chrisnandi pun berkomitmen untuk terus hadir memantau langsung kehadiran negara di tengah masyarakat. "Saya juga berjanji akan selalu memastikan kinerja ASN, pelayanan publiknya berjalan optimal sehingga dapat memberikan manfaat maksimal bagi rakyat. Salah satu bentuk pelaksaan komitmen tersebut adalah melalui kegiatan Safari Ramadhan Pelayanan Publik yang sepanjang minggu lalu digelar berurutan dan dimulai berbagai kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Barat," ujar Yuddy di sela-sela buka bersama di kediamannya, komplek menteri, jl. Widya Chandra, Jakarta, Minggu (28/06).
Dalam mengawal Nawacita, lanjut Yuddy, Kementerian PANRB memiliki delapan program reformasi birokrasi yang akan terus disosialisasikan kepada pemerintah daerah dan ASN di seluruh Indonesia. "Namun ada dua hal yang saya tekankan, yakni program revolusi mental aparatur negara - merubah mindset birokrat dan peningkatan kualitas pelayanan publik. Tujuannya adalah agar tercipta suasana pemerintahan yang bersih dan terkelola dengan baik, dimana manfaat baiknya di kemudian hari tidak lain demi kesejahteraan rakyat Indonesia," ujar Yuddy di sela-sala salah satu kunjungan Safari Ramadhan di Kabupaten Pangandaran, Jumat (26/6).
Yuddy menjelaskan, dalam Safari Ramadhan yang dilakukan di Kabupaten Karawang, kabupaten yang terkenal sebagai salah satu pusat industri di Provinsi Jawa Barat, Yuddy menyempatkan diri mengunjungi Karawang International Industrial City (KIIC) untuk berdialog dengan para pelaku usaha yang berkecimpung di wilayah Kabupaten Karawang. Dalam kesempatan itu, Menteri Yuddy memastikan bahwa pemerintah Jokowi - JK mendukung terciptanya iklim investasi dan dunia usaha di seluruh tanah air.
Terlebih Karawang memiliki obsesi menjadi kota industri terbesar di kawasan Asia Pasifik, sehingga Menteri Yuddy mendorong agar terjadi sinergi yang baik antara pemerintah daerah, pusat, dan seluruh stakeholders. "Silakan saudara-saudara menyampaikan kalau ada keluhan terhadap pelayanan yang diberikan pemerintah. Sampaikan ke Kementerian PANRB, nanti akan kita tindaklanjuti," ujar Yuddy.
Adapun unit kerja pelayanan publik yang disambangi Yuddy meliputi Badan Perijinan Penanaman Modal dan Pelayan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP), Kantor Pertanahan, Samsat, Polres, dan RSUD Kabupaten Karawang. Setelah Karawang, Yuddy melakukan Safari Ramadhan ke Kabupaten Sukabumi. Secara umum, Yuddy menilai pelayanan publik di Kabupaten Sukabumi telah cukup baik.
Namun, ia menyayangkan infrastruktur yang ada kurang terawat dengan baik. Hal tersebut, menurut Yuddy, harus ditata menjadi lebih baik lagi, karena akan mempengaruhi suasana kerja, yang berimbas pada pelayanan kepada masyarakat. "Era birokrasi priyayi sudah berakhir. Kini eranya birokrasi melayani," tegas Menteri yang bulan Mei lalu dikukuhkan sebagai guru besar di FISIP Universitas Nasional Jakarta ini.
Selanjutnya pekan lalu, kegiatan Safari Ramadhan pun dilanjutkan ke arah timur dan tenggara Provinsi Jawa Barat. Dengan menumpang kereta api dari Jakarta ke Cirebon, secara berurutan Yuddy mengunjungi Kabupaten Kuningan, Kabupaten Pangandaran, Kota Banjar, dan Kabupaten Ciamis, dan singgah ke Tasikmalaya. Rangkaian kegiatan tersebut dimulai sejak hari Kamis (25/6) hingga hari Sabtu (27/6).
Di Kabupaten Kuningan, Yuddy menyempatkan diri untuk meninjau kondisi tata kelola pemerintahan di lingkungan Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuningan. Di sana Yuddy memberikan apresiasi kepada Bupati Kuningan Uche Choeriah Suganda mengenai berhasil diraihnya predikat laporan keuangan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang baru saja diterima dari BPK RI.
“Kami senang Menteri Yuddy berkenan berkunjung dan memberikan apresiasi terhadap kinerja tata kelola pemerintahan kami. Insya Allah ini akan terus mendorong semangat kami untuk menghadirkan kualitas tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik yang lebih baik lagi,” ujar Bupati Uche.
Dari Kabupaten Kuningan, Yuddy melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Pangandaran. Di kabupaten yang baru terbentuk pada pertengahan tahun 2013 itu, Yuddy memberikan apresiasi terhadap dedikasi aparatur negara setempat dengan menyebut mereka sebagai bagian dari pejuang Pangandaran.
Sebutan tersebut dilontarkan Yuddy mengingat kondisi Pangandaran sebagai kabupaten baru yang masih minim infrastruktur, namun tidak menyurutkan semangat untuk membangun. "Saya menghimbau agar pelayanan publik di Pangandaran, khususnya yang berhubungan dengan perizinan, ditingkatkan lebih baik lagi agar kedepannya dapat menarik lebih banyak investasi yang masuk," ujar Yuddy yang menyebut bahwa Pangandaran itu kaya akan potensi.
Adapun di lokasi Safari Ramadhan selanjutnya, yakni di Kota Banjar, Menteri Yuddy memberikan dorongan semangat kepada para ASN setempat untuk meningkatkan kualitas prestasi dan dedikasi agar tidak kalah bersaing dengan aparatur negara di daerah lainnya. "Hayuk atuh sebagai orang Jawa Barat, apalagi sebagai aparatur negara, harus semangat menunjukkan dedikasi dan prestasi dalam menjalankan tugas melayani rakyat," seru Yuddy di hadapan para aparatur negara di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Banjar.
Yuddy terus mengobarkan semangat para aparatur negara dengan memberikan apresiasi terhadap kinerja tata kelola Pemkot Banjar, salah satunya mengenai prestasi pencapaian predikat laporan keuangan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI sebanyak empat kali berturut-turut. Menteri berpesan bahwa prestasi tersebut jangan lantas membuat besar hati, melainkan menjadi acuan untuk terus berkinerja baik, bahkan lebih, ke depannya. "Prestasi yang diraih oleh Kota Banjar juga harus menjadi pendorong bagi aparatur negara untuk terus menjaga kualitas kinerjanya. Jangan sampai jumawa, karena masa depan tata kelola Kota Banjar dan bangsa ini ada di tangan Anda semua," lanjut Yuddy berpesan.
Sementara itu, lokasi terakhir kegiatan Safari Ramadhan di Provinsi Jawa Barat adalah Kabupaten Ciamis. Disana, Yuddy mengapresiasi sinergitas yang dibangun antara TNI dan Kementerian Pertanian dalam menyukseskan program swasembada pangan.
Apresiasi tersebut disampaikan secara langsung oleh Yuddy kepada Komandan Kodim (Dandim) Kabupaten Ciamis Rudi Jan pada hari Sabtu (27/6) pagi. "Menjaga pertahanan nasional adalah tugas utama TNI, dan keterlibatan dalam sinergitas program swasembada pangan merupakan salah satu bagian dari upaya pengamalan tugas tersebut," ujar Yuddy saat meninjau Kodim Kabupaten Ciamis.
Selain meninjau posko swasembada pangan, kunjungan Yuddy di Ciamis berlanjut ke RSUD setempat. Di sana Yuddy mengeluhkan kondisi infrastruktur rumah sakit yang tidak kuat menampung membludaknya jumlah pasien. Yuddy menghimbau agar Pemkab Ciamis segera menangani hal tersebut agar masyarakat terjamin untuk mendapatkan kualitas pelayanan publik yang optimal.
"Kami telah menyiapkan lahan baru untuk relokasi RSUD, Insya Allah akan dilakukan bertahap," ujar Bupati Ciamis Iing Syam Arifin menanggapi saran Yuddy.
Yuddy menambahkan bahwa ada baiknya jika relokasi tersebut dilakukan dengan membuat sistem rumah bantu. Tujuan dari penggunaan sistem tersebut adalah agar proses bertahap relokasi terkait tidak menganggu jalannya tata kelola pelayanan publik RSUD Ciamis. "Nanti pelaksanaannya disesuaikan dengan kondisi pendanaan dan prioritas pembangunan, seperti misalkan mendahulukan pembangunan unit instalasi gawat darurat agar kinerja pelayanannya dapat lebih optimal," tukas Yuddy. (hfu/ags/HUMAS MENPANRB)