Wakil Presiden RI Jusuf Kalla saat memberikan arahan dalam acara Program Penguatan Kapasitas Pemimpin Indonesia, di Jakarta, Kamis (07/06).
JAKARTA – Wakil Presiden RI Jusuf Kalla meyakini bahwa dalam memasuki era industri 4.0, sumber daya manusia masih memiliki andil besar dalam menjalankannya. Menurutnya tidak semua aktifitas dapat dikerjakan dengan teknologi atau dengan tenaga robotik, masih terdapat peran manusia dalam menjalankan industri tersebut.
“Peranan manusia, peranan pekerja, peranan inovatif tetap menjadi inti dan memiliki andil dari semua itu. Jika pekerja tidak ada, siapa yang berpenghasilan? Apabila tak ada yang berpenghasilan ,siapa yang membeli barang yang dihasilkan oleh robot,” katanya saat memberikan arahan dalam acara Program Penguatan Kapasitas Pemimpin Indonesia, di Jakarta, Kamis (07/06).
Oleh karena itu dirinya menekankan pentingnya perubahan sikap dan pengetahuan manusia dalam mengimplementasikan teknologi, agar dapat menyambut industri 4.0. Peranan manusia, pekerja, dan inovasi merupakan inti kemajuan industri, hal tersebut harus dapat digabungkan untuk menjadikan suatu sikap atau menjadi ciri kebangsaan serta dalam memajukan bangsa Indonesia.
Disampaikan jika saat ini banyak negara telah melakukan perubahan dalam menghadapi revolusi industri seperti Singapura dan Cina misalnya, yang kini lebih banyak menggunakan teknologi lebih tinggi. Singapura sebelumnya hanya menjadi tempat belajar. Namun kini Singapura menjadi tempat mengembangkan riset untuk mencapai sistem nasional dalam memenuhi kebutuhan bangsanya.
“Negara yang memiliki teknologi tinggi bisa memenangi persaingan dalam dunia global karena dapat menghasilkan produk yang lebih baik, murah, dan cepat, tapi kembali lagi yang dipertanyakan siapa yang akan menjadi konsumen dan mendapat pendapatannya jika semua industri menggunakan automation atau robot,” ujarnya.
Lebih lanjut Wapres mengingatkan para menterinya serta pemerintah daerah untuk menyadari perubahan di masyarakat di tengah Revolusi Industri 4.0 yang digagas pemerintah.
Dalam acara yang digagas oleh Lemhanas tersebut juga dihadiri oleh Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan, Menristekdikti Mohamad Nasir, Gubernur Lemhanas Agus Widjojo, Menkominfo Rudiantara, Mendikbud Muhadjir Effendy, Menkumham Yasona Laoly, Kepala Bekraf Triawan Munaf serta para pejabat di pemerintah pusat dan daerah. (byu/HUMAS MENPANRB)