JAKARTA – Mendapatkan pendidikan merupakan hak setiap warga negara. Namun, pada kenyataannya masih ada anak-anak yang belum terpenuhi hak pendidikannya dikarenakan berbagai faktor. Di Kota Palembang, banyak kasus anak putus sekolah, serta anak usia sekolah berstatus narapidana penghuni Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas I Palembang yang tidak mendapat akses pendidikan.
Keterbatasan informasi tentang layanan pendidikan, tidak adanya biaya untuk mengakses pendidikan, minimnya dukungan keluarga, dan pengaruh negatif lingkungan menjadi persoalan yang dihadapi mereka. Memiliki latar belakang sebagai penggiat sosial, Amirul Insan mengambil andil dalam menyelesaikan permasalahan tersebut dengan menggerakkan program akselerasi pengentasan anak putus sekolah di Kota Palembang melalui inovasi Sekolah Filial.
“Saya bersama tim mencoba untuk mengambil peran sebagai penggerak program akselerasi pengentasan anak putus sekolah,” ujar Amirul, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian, di Dinas Pendidikan Kota Palembang.
Banyak yang menyebut Amirul Insan sebagai Bapak Filial. Bukan tanpa sebab, sebutan tersebut melekat karena dedikasinya sebagai penggerak program akselerasi pengentasan anak sekolah di Kota Palembang melalui inovasi Sekolah Filial. Keberadaan Sekolah Filial di Kota Palembang sudah sangat popular dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Sekolah Filial merupakan sekolah kelas jauh yang diberikan kepada anak-anak yang memiliki permasalahan khusus. Sistem pembelajaran dan administrasi pendidikan menginduk ke sekolah negeri sehingga mereka akan menyelesaikan pendidikan sebagai alumni dari sekolah induknya.
Sekolah Filial tersebut terdiri dari dua inovasi. Pertama, Selfi atau Sekolah Filial/Layanan Pendidikan Formal bagi Narapidana Anak di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas I Palembang. Kedua, Poltabes atau Program Layanan Tak Boleh Berhenti Sekolah melalui Sekolah Filial bagi Anak Jalanan dan Anak Putus Sekolah Kota Palembang.
Kedua inovasi tersebut merupakan inisiasi dari Dinas Pendidikan Kota Palembang. Amirul menjelaskan terdapat enam langkah yang dilakukannya dalam menggerakan program akselerasi pengentasan anak putus sekolah. Langkah pertama yaitu membentuk dan memperkuat tim agar tim tersebut mampu bekerja secara maksimal.
Kedua, melakukan pemetaan kasus anak putus sekolah. Langkah selanjutnya yakni melakukan penjangkauan dimana dilakukan penjemputan bagi anak putus sekolah. “Proses penjemputan anak-anak tersebut agar mereka mau dan mampu kembali kesekolah,”ungkap Amirul.
Lebih lanjut dijelaskan, langkah yang keempat yakni melakukan pendataan yang merupakan upaya untuk mengetahui dokumen riwayat kependidikan anak tersebut. Langkah selanjutnya yaitu mendaftarkan kembali anak-anak untuk bersekolah. Dan langkah terakhir, melakukan pendampingan agar mereka dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan baik.
Inovasi Selfi juga masuk dalam berbagai kompetisi nasional maupun internasional. Diantaranya masuk Top 45 dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tahun 2019 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB).
Selain itu, Selfi juga terpilih menjadi salah satu inovasi yang dikirim dalam ajang kompetisi United Nation Public Service Award (UNPSA) tahun 2020 dan tahun 2021. Juga masuk 10 inovasi yang menjadi bahan Studi Kasus Unggulan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) yang disampaikan dalam laporan Tren Global Tahun 2020.
Saat ini Selfi di LPKA Klas I Palembang telah memberi dampak nyata, baik pada Anak Binaan yang telah dapat menyelesaikan sekolah, melanjutkan ke perguruan tinggi, mengisi berbagai lapangan pekerjaan baik perusahaan pemerintah maupun swasta, menjadi aparatur sipil negara (ASN), dan ustaz. Sehingga mereka menjadi figur baru ditengah-tengah masyarakat.
Sementara itu, dampak positif dari inovasi Poltabes yakni mampu menurunkan angka putus sekolah di Kota Palembang secara signifikan, dimana pada tahun 2018 berjumlah 1.278 kasus menurun menjadi 491 kasus pada tahun 2019. Inovasi ini juga berhasil masuk kedalam Top 45 pada KIPP 2020.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang Ahmad Zulinto mengatakan Amirul adalah sosok yang aktif dalam pengembangan inovasi sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat. Ia berharap, pengorbanan Amirul tersebut dapat menginsipirasi bagi yang lain. “Semoga dedikasi beliau menjadi insiprasi bagi PNS yang lain,” tuturnya.
Kerja keras yang dilakukan Amirul dalam memperjuangkan pendidikan, membawanya pada ajang Anugerah ASN 2020 dan terpilih menjadi Top 10 nomine PNS Inspiratif yang diadakan oleh Kementerian PANRB beberapa waktu lalu. Ia berharap inovasi Selfi dan Poltabes mampu menjawab persoalan-persoalan anak putus sekolah di Kota Palembang.
“Inovasi ini telah memberi harapan baru, saat ini mereka dapat menikmati pendidikan yang layak dan berkualitas. Dengan komitmen dan semangat bersama tim, kami terus berjuang mengantarkan anak-anak tersebut agar dapat kembali bersekolah,” pungkas Amirul. (fik/HUMAS MENPANRB)