JAKARTA – Pemerintah akan segera menerbitkan instruksi mengenai perjalanan dinas dan konsinyering bagi aparatur sipil negara. Inpres ini merupakan sistem baru yang disebut e-perjadin, ditujukan untuk menghemat dan mengefisiensi penggunaan anggaran dalam perjalanan dinas.
Menteri PANRB Yuddy Chrisnandi mengatakan, usulan untuk menghemat anggaran perjalanan dinas dengan membuat e-perjadin sangat membantu. Dia menunjuk e-perjadin yang diterapkan di Kementerian Luar Negeri mampu menghemat sampai 60% karena adanya transparansi. Kemendikbud juga dapat menghemat sampai 6,3 Triliun dalam setahun.
Dalam e-perjadin nantinya akan mengevaluasi siapa yang melakukan perjalanan dinas pada tahun itu, kemana, dan berapa biaya yang dikeluarkan. Jadi terlihat kinerja dari ASN tersebut. “Awalnya akan muncul culture shock, kalau hasilnya baik akan diberikan kompensasi dengan catatan kinerjanya harus baik. Cara menaikkannya pun bukan hanya pada gajinya, tapi pada standar kebutuhan hidup dan kinerja individu,” ujar Yuddy dalam kunjungan kerjanya ke Kementerian Kominfo, Rabu (03/12).
Ditambahkan, terhadap rencana ini Kementerian Keuangan dan Kementerian Pariwisata sangat mengapresiasi e-perjadin. Travel agency dilihat desentralisasinya dalam pemesanan pesawat dan hotel, kemudian diambil yang terbaik harganya, jadi bisa dibandingkan. “Biasanya para pejabat tidak mempedulikan harganya, padahal bisa dapat yang lebih murah. Kualitas perjalanan tetap sama tapi lebih murah,” imbuhnya.
Dikatakan, revolusi mental bukan mengeliminasi, tapi memperbaiki struktur birokrasi yang selama ini dianggap tidak berpihak pada rakyat. “Perlu waktu untuk memberikan tampilan yang bagus, tapi kalau CPU tidak di - install ulang, sama saja tidak akan terawat,” ujar Menteri yang didampingi oleh Sekretaris Kementerian PANRB Dwi Wahyu Atmaji dan Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana Rini Widyantini. (bby/HUMAS MENPANRB)