PALANGKARAYA - Bukan hanya keberangkatannya ke Palangkaraya yang mengalami perubahan jadwal, Jumat (17/04) kemarin. Sesaat menjelang bertolak ke Jakarta Sabtu (18/04) pagi, Menteri PANRB Yuddy Chirsnandi juga nyaris tertunda. Sekitar sepuluh menit sebelum boarding, Yuddy menerima audiensi perwakilan mahasiswa Palangkaraya yang Jumat petang berdemo di depan rumah jabatan Gubernur Kalteng.
Sesuai rencana awal, Yuddy berangkat ke Ibukota Kalimantan Tengah dengan menumpang pesawat jam 05.45 dari bandara Soekarno Hatta. Tapi jadwal itu berubah, karena Menteri harus menghadiri pelantikan Kapolri di Istana Merdeka terlebih dahulu.
Namun Yuddy tak membatalkan kunjungan kerjanya ke Palangkaraya. Bersama Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang, kemarin Yuddy blusukan ke sejumlah unit pelayanan publik di Palangkaraya, hingga petang.
Jumat malam, Menteri PANRB menghadiri jamuan makan malam di rumah jabatan Gubernur Kalbar, dan selesai sekitar pukul 21.30 WIB. Namun sesaat menjelang meninggalkan tempat itu, ada informasi bahwa belasan mahasiswa menunggu Yuddy di gerbang pintu masuk.
Para mahasiswa itu antara lain dari Badan Eksekuti Mahasiswa (BEM), dan perwakilan elemen mahasiswa lainnya, seperti BEM Universitas Palangka Raya, BEM PGRI, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) , dan Forum Mahasiswa Nasional (FMN). Mereka melakukan aksi demo kecil-kecilan yang diarahkan kepada Menteri PANRB.
Diluar dugaan, tiba-tiba Gubernur Kalimantan Tengah berlari ke halaman dan dengan sigap mengendarai motor menuju depan gerbang kantor Gubernur menuju kerumunan mahasiswa.
Tidak lama kemudian, Teras Narang sudah kembali lagi dan menyampaikan kepada Menteri PANRB bahwa semua sudah terkendali., namun mereka tetap ingin ketemu Pak Menteri. "Saya menjanjikan kepada mereka bahwa besok pago Menteri PANRB akan menemui di salah satu ruangan di area Bandara Tjilik Riwut," ujar Gubernur, Jumat (17/04) malam.
Benar saja, Sabtu pagi tadi mereka sudah menunggu kedatangan Yuddy. Dengan senang hati, Menteri yang juga seorang guru besar ini menerima audiensi para mahasiswa Palangkaraya sekitar pukul 08.00 s.d 08.10 WIB, beberapa saat sebelum Yuddy boarding.
Dalam audiensi, para perwakilan mahasiswa tersebut mempertanyakan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh Menteri PANRB. Kebijakan itu antara lain pembatasan rapat di hotel, masalah moratorium penerimaan CPNS, serta masalah-masalah pelayanan publik di daerah yang mereka rasakan belum memihak kepada rakyat kecil.
Setelah perwakilan mahasiswa menyampaikan aspirasi-aspirasinya, lalu Menteri PANRB dengan ciri khas tersenyum terlebih dahulu kepada para mahasiswa dan menyapa mereka dengan penuh keakraban. "Saya sangat senang dengan masukan-masukan adik-adik. Ini sebagai bukti bahwa kalian mempunyai rasa tanggungjawab terhadap kemajuan daerah ini," ucap Yuddy sambil menengok ke arah Gubernur Kalimantan Tengah.
Dikatakan, hal ini juga membuktikan bahwa kepedulian dan kepekaan sosial adik-adik sangat tinggi. "Saya bangga dengan semua ini. Dan perlu adik-adik ketahui bahwa dunia perguruan tinggi, dunia mahasiswa harus menjadi bagian dari pengawas dan kontrol sosial bagi Kepala Daerah dan seluruh aparatur sipil negara di masing-masing daerah," ujarnya.
Terkait dengan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkannya, lanjut Yuddyi, semua tidak lain dan tidak bukan, kecuali hanya semata-mata untuk memperbaiki dan mengubah mindset birokrasi pemerintahan ini agar lebih pro rakyat. Aparatur negara harus menjadi pelayan masyarakat dan meninggalkan jauh-jauh mental priyayi yang selama ini menina bobokan mereka.
"Sekarang jaman sudah berubah. Jadi kebijakan-kebijakan yang saya ambil merupakan pengewajantahan dari revolusi mental yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo. Saya berharap adik-adik mahasiswa mengambil bagian lebih besar lagi," tegas Menteri.
Menteri juga mengajak mahasiswa untuk memberikan masukan-masukan secara langsung bila menemukan permasalahan di daerah menyangkut ASN maupun kepala daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, imbuhnya sembari menuliskan alamat emailnya dan menyerahkan kepada perwakilan mahasiswa tersebut.
"Jangan takut, jangan ragu!!! Sampaikan kepada saya secara langsung, dan saya akan mengambil langkah secara proporsional untuk menjembatani yang adi-adik sampaikan," tegas Yuddy, sambil menyalami para mahasiswa dan langsung menuju pesawat yang akan ditumpanginya ke Jakarta. (khr/HUMAS MENPANRB)