Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin saat memberikan laporan dalam Presidential Lecture 2019 di Istora Senayan, Rabu (24/07).
JAKARTA - Pemerintah memacu kecepatan peningkatan kualitas Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk pembentukan generasi Smart ASN demi terwujudnya birokrasi berkelas dunia. Generasi ini juga diharapkan dapat mengantisipasi tantangan disrupsi era revolusi industri 4.0. Digitalisasi birokrasi akan menciptakan pelayanan masyarakat yang semakin optimal, efisien, dan cepat.
“Smart ASN akan menjadi digital talent dan digital leader seluruh lini terdepan pelayanan pemerintahan,” ujar Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin dalam laporannya saat Presidential Lecture 2019 di Istora Senayan, Rabu (24/07).
Tantangan dan hambatan yang dihadapi ASN dijadikan sebagai kekuatan dan peluang untuk mendorong visi Indonesia 2045, dengan berfondasi pada transformasi digitalisasi birokrasi yang lebih memudahkan akses pelayanan kepada masyarakat. Praktik birokrasi yang berbelit dan lamban dipangkas, kinerja birokrasi lebih efisien, fleksibel dan adaptif, serta meluaskan semangat perubahan kerja yang kreatif, inovatif dan berdaya saing.
Dijelaskan, Presidential Lecture yang kedua kalinya diadakan ini untuk menjembatani sekaligus menginternalisasi visi presiden terkait arah perjalanan birokrasi pemerintah dalam melaksanakan program-program prioritas pembangunan. Cara pandang para CPNS terhadap kinerja dimutakhirkan secara masif dan utuh disampaikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.
“Arahan Bapak Wakil Presiden diterima langsung oleh para CPNS dan PNS sebagai mesin utama penggerak birokrasi dan tulang punggung bangsa dalam menghadapi dinamika kebangsaan yang multidimensional,” ujarnya di hadapan 6.198 CPNS.
Lanjutnya dikatakan, generasi Smart ASN dibentuk sejalan dengan prioritas pembangunan umber daya manusia (SDM) serta grand design reformasi birokrasi nasional. Kebijakan strategis pembangunan SDM ASN bertumpu pada reformasi manajemen ASN dalam UU Nomor 5/2014 tentang ASN, PP Nomor 11/2017 tentang Manajemen PNS, dan PP Nomor 49/2018 tentang Manajemen PPPK.
Kebijakan terkait Manajemen ASN meliputi perencanaan ASN searah pembangunan nasional dan potensi daerah, kemudian rekrutmen dan seleksi berbasis komputer dan online, pengembangan kompetensi melalui pendekatan pembelajaran ASN Corporate University, penilaian dan penghargaan kinerja, sistem merit dalam promosi mutasi dan rotasi, dan peningkatan kesejahteraan melalui reformasi sistem gaji, tunjangan, fasilitas, serta jaminan hari tua.
Dalam acara yang mengusung tema ‘Sinergi untuk Melayani’ ini, Menteri Syafruddin mengatakan pelaksanaan rekrutmen CPNS tahun 2018 sebanyak 238.015 formasi untuk 76 kementerian/lembaga dan 525 pemerintah daerah, dan terisi sebanyak 180.624. Sebanyak 164.783 diisi dari formasi umum, 6.307 formasi cumlaude, 1.808 disabilitas, 604 putra-putrii Papua dan Papua Barat, 23 diaspora, 287 olahragawan berprestasi internasional, dan 6.812 tenaga honorer K-II.
Saat ini, total PNS berjumlah 4.287.526 orang, dimana sebanyak 39 persen merupakan tenaga administratif, oleh karenanya kondisi tersebut perlu direstrukturisasi agar ASN didominasi jabatan fungsional teknis dan berkeahlian profesional yang lebih optimal mendukung pembangunan, baik di pusat maupun daerah.
Lebih jauh, Menteri Syafruddin menjelaskan Indonesia berada di peringkat ke-77 dari 119 negara dalam Global Talent Competitiveness Index. Untuk perbaikan indeks ini, struktur ideal ASN perlu didukung manajemen talenta nasional yang dikembangkan untuk menempatkan talenta terbaik pada jabatan strategis.
Manajemen talenta institusional dari seluruh instansi diintegrasikan untuk membentuk talent pool nasional, untuk kemudian diselaraskan dengan manajemen talenta korporasi. “Sehingga memungkinkan mobilisasi talenta lintas sektor, baik publik maupun privat, yang fokus dan prioritas mengungkit pembangunan pusat maupun daerah,” pungkasnya.
Hadir dalam acara ini, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuldjono, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, para kepala lembaga, Former Minister of Personnel Management Republic of Korea Pan Suk Kim, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang P.S. Brodjonegoro, serta Komisaris Utama PT Net Mediatama TV dan Creative Director Opening and Closing 18th Asian Games 2018 Wishnutama. (HUMAS MENPANRB)