Pin It

 20140823 hbl1

JAKARTA - Manusia adalah mahluk sosial yang selalu membutuhkan perhatian, teman dan kasih sayang dari sesamanya. Setiap diri terikat dengan berbagai bentuk ikatan dan hubungan, diantaranya hubungan emosional, sosial, ekonomi dan hubungan kemanusiaan lainnya. Maka demi mencapai kebutuhan tersebut adalah fitrah untuk selalu berusaha berbuat baik terhadap sesamanya. Islam sangat memahami hal tersebut, oleh sebab itu silaturahmi harus dilaksanakan dengan baik.
 
20140823 hbl2
 
Demikian dikatakan Astri Ivo,  yang sekarang menggeluti dunia dakwah ketika mengisi acara Halal Bihalal yang diadakan oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Kamis (21/08). “Menjamin silaturahmi merupakan salah satu refleksi cintanya kepada Allah SWT”, ujarnya. 
 
Dalam tausiyahnya Astri Ivo mengatakan, sesungguhnya silaturahmi merupakan amal shalih yang penuh berkah, dan memberikan kepada pelakunya kebaikan di dunia dan akhirat, menjadikannya diberkahi di manapun ia berada. “Allah SWT memberikan berkah kepadanya di setiap kondisi dan perbuatannya, baik yang segera maupun yang tertunda. Keutamaannya sangat banyak, profitnya melimpah, buahnya matang, pohon-pohonnya baik yang memberikan makanannya di setiap waktu dengan izin Rabb-nya”, imbuhnya.
 
20140823 hbl320140823 hbl4
 
Dari Abu Hurairah ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa yang senang diluaskan rizqinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi" (HR Bukhori dan Muslim)
 
Ny. Meutia Azwar Abubakar sebagai Penasehat I DWP Kementerian PANRB mengatakan, silaturahmi ini harus berkelanjutan, tak hanya dilaksanakan saat halal-bihalal saja. Seperti arisan juga bisa dijadikan ajang untung berkumpul dan bersilaturahmi.
 
Tak hanya itu, Meutia mengingatkan kepada DWP Kementerian PANRB agar menjadi perempuan yang high class. “Bukan tentang tinggi jabatannya tapi tinggi derajatnya di hadapan Tuhan. Jadilah perempuan yang innovatif, mampu berkarya untuk dirinya sendiri dan keluarganya. Wanita  adalah mujahid (pejuang) untuk suami dan anak-anaknya,” jelasnya. (Gin/HUMAS PANRB)