Deputi Pelayanan Publik Kementerian PANRB bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, dan Bupati Sidoarjo Saiful Illah saat meresmikan Galeri Pameran dan Simposium Inovasi Pelayanan Publik 2019 di Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (24/04).
BANYUWANGI - Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengadakan Galeri Pameran dan Simposium Inovasi Pelayanan Publik 2019, pada 24-26 April 2019 di Lapangan Blambangan, Banyuwangi. Simposium yang digelar di kota berjuluk 'The Sunrise of Java' ini, bisa menjadi momentum perubahan mindset pemerintah agar lebih adaptif.
Hal tersebut disampaikan Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Diah Natalisa, dalam sambutannya membuka rangkaian kegiatan itu. "Kegiatan ini menjadi momentum untuk terus mendorong instansi pemerintah terbuka dan adaptif terhadap pengetahuan baru, perubahan mindset dan culture set, serta ego sektoral instansi menuju dynamic government," ujar Diah, di Lapangan Blambangan, Banyuwangi, Rabu (24/04).
Dikatakan, pemerintahan yang dinamis harus mengadopsi teknologi informasi yang berkembang pesat. Perkembangan teknologi tentu berdampak terjadinya perubahan sosial pada budaya kerja dan cara berpikir masyarakat.
Hal tersebut tentu menjadi tantangan bagi pemerintah untuk menyikapi perubahan yang terjadi di masyarakat. "Di sisi lain, kemajuan teknologi juga menciptakan kemungkinan untuk mampu berinovasi dan membangun sistem pelayanan yang terintegrasi," jelas Diah.
Diah menekankan, integrasi dan keakuratan informasi adalah kunci dalam membangun pelayanan yang berbasis teknologi. Oleh karena itu, dibutuhkan dukungan infrastruktur dan SDM aparatur yang profesional dalam mengolah data dan informasi layanan publik.
Tak hanya pameran inovasi yang ada di acara ini, beberapa narasumber yang kredibel terkait bidang pelayanan publik pun dihadirkan dalam seminar. Untuk itu, Diah berpesan kepada para abdi negara yang hadir dalam acara itu agar memetik pelajaran yang disampaikan. "Sehingga mampu membawa perubahan di unit kerja masing-masing tanpa melupakan peran utama sebagai abdi masyarakat," imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang telah menghasilkan beragam inovasi pelayanan publik. Untuk diketahui, Pemkab Banyuwangi memiliki Mal Pelayanan Publik (MPP) yang terwujud setelah kunjungan kerja Pemkab Banyuwangi bersama Kementerian PANRB ke Azerbaijan untuk melihat sistem Public Service Hall.
Beragam inovasi pelayanan publik dari berbagai sektor juga diciptakan Pemkab Banyuwangi. Di bidang pendidikan misalnya, Pemkab Banyuwangi menciptakan inovasi yg diberi nama Garda Ampuh (Gerakan Daerah Angkat Anak Muda Putus Sekolah).
Di bidang kesehatan, ada program bernama 'Laskar Penjaja Sayur', yang mencari ibu hamil berisiko tinggi untuk memberikan perawatan. Ada juga inovasi yang bekerjasama dengan Go-Jek untuk mengirimkan obat-obatan bagi masyarakat yang sakit dan termasuk dalam keluarga tidak mampu.
Khofifah berharap, inovasi yang dilakukan Pemkab Banyuwangi bisa menjadi pemicu bagi daerah lainnya. "Banyuwangi adalah sentra dari ikhtiar upaya peningkatan pelayanan publik. Inovasi yang telah dilakukan Banyuwangi semoga bisa menjadi referensi bagi daerah lain,” ungkap Khofifah.
Khofifah mengatakan, yang menjadi tugas utama para penyelenggara negara untuk meningkatkan kualitas pelayanan adalah menyamakan 'frekuensi' antara kepala daerah, baik gubernur, walikota, dan bupati, dan seluruh jajarannya. Dengan frekuensi yang sama, segala permasalahan dalam pelayanan masyarakat bisa diselesaikan dengan baik.
Dijelaskan, Pemprov Jawa Timur memiliki tagline CETAR, yakni Cepat, Efektif dan Efisien, Tanggap, Transparan, Akuntabel, dan Responsif. CETAR menjadi dasar pagi para abdi negara untuk menyelenggarakan pelayanan publiknya. "Kita masih butuh banyak refrensi agar itu semua terukur," pungkas Khofifah.
Pada acara pembukaan itu, turut hadir Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak, Sekda Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Bupati Sidoarjo Saiful Illah, dan sejumlah Forkompinda.
Selain pameran, acara ini juga diisi oleh seminar mengenai hal-hal terkait inovasi pelayanan publik. (don/HUMAS MENPANRB)