Tangkapan layar Webinar Sosialisasi Hasil Survei Indeks BerAKHLAK Tahun 2022, secara virtual, Jumat (06/01).
JAKARTA – Survei Indeks BerAKHLAK Tahun 2022 telah selesai digelar oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB). Hasil survei menunjukkan rata-rata indeks implementasi core values BerAKHLAK di 442 instansi pemerintah yang memenuhi syarat minimum responden adalah 60,9 persen atau di kategori B yaitu Cukup Sehat.
“Hasil ini menunjukkan pegawai sudah bisa dinyatakan telah mengimplementasikan nilai-nilai BerAKHLAK dalam perilaku kerja sehari-sehari dengan baik,” ujar Asisten Deputi Penguatan Budaya Kerja SDM Aparatur Kementerian PANRB Damayani Tyastianti dalam Webinar Sosialisasi Hasil Survei Indeks BerAKHLAK Tahun 2022, secara virtual, Jumat (06/01).
Diuraikan, hasil survei menunjukkan masing-masing nilai dalam BerAKHLAK memiliki skor persentase yang berbeda. Berorientasi Pelayanan mendapat nilai sebesar 57,9 persen (Cukup Sehat), Akuntabel 74,1 persen (Cukup Sehat), Kompeten 56,7 persen (Cukup Sehat), Harmonis 63,8 persen (Cukup Sehat), Loyal 65,8 Persen (Cukup Sehat), Adaptif 38,9 persen (Tidak Sehat), serta Kolaboratif 69,4 persen (Cukup Sehat).
Damayani menjelaskan nilai Akuntabel mendapatkan nilai tertinggi dari keseluruhan implementasi nilai BerAKHLAK. Di dalam turunan nilai/perilaku Akuntabel, perilaku Bertanggung Jawab mendapatkan votes terbanyak. Sementara dalam nilai Adaptif yang mendapat nilai implementasi terendah, Siap Menghadapi Perubahan menjadi turunan perilaku yang mendapatkan votes paling sedikit.
“Jika dilihat secara keseluruhan, budaya yang sudah kuat adalah Akuntabel yaitu Bertanggung Jawab. Dan hal yang masih perlu dioptimalkan atau belum terasa jelas di dalam budaya ASN adalah Adaptif khususnya dalam perilaku Kesiapan dalam Menghadapi Perubahan,” imbuhnya.
Meskipun hasil tersebut merupakan analisis atas keseluruhan 442 instansi pemerintah, tiap instansi dapat menunjukkan nilai implementasi yang berbeda-beda sesuai dengan situasi di masing-masing budaya kerja. Jika sudah mendapatkan laporan hasil survei, masing-masing instansi bisa fokus pada nilai-nilai yang perlu dioptimalkan atau diperbaiki ke depannya.
Pada kesempatan tersebut, Damayani menuturkan tujuh tahapan penguatan Budaya Kerja ASN BerAKHLAK yang disusun oleh Kementerian PANRB. Tahapan tersebut antara lain internalisasi; penyelarasan sistem; pengukuran baseline; penyusunan dan implementasi agenda perubahan; pemantauan dan evaluasi; penghargaan dan apresiasi; serta penguatan secara berkelanjutan.
Sebelumnya, Kementerian PANRB telah memberikan penghargaan kepada 17 instansi yang dinilai layak sebagai best starter dalam penerapan BerAKHLAK. Best starter diberikan bagi instansi pemerintah yang memiliki nilai rata-rata penerapan BerAKHLAK lebih tinggi dibanding instansi lainnya.
“Mudah-mudahan yang nilainya masih belum sesuai dengan yang diharapkan agar tetap semangat untuk menggelorakan proses-proses dan implementasi core values BerAKHLAK,” tandas Damayani.
Tidak lupa ia mengingatkan bahwa gelaran ASN Culture Fest masih akan berlangsung hingga 19 Januari 2023. Pengunjung dapat mengakses asnculturefest.panrbfestival.net untuk melihat dan mempelajari ragam implementasi BerAKHLAK di berbagai booth virtual milik instansi pemerintah. (del/HUMAS MENPANRB)