Pin It

Cover BERITA KHUSUS Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2020

 

JAKARTA – Masyarakat di Kabupaten Natuna 'dihantui' persalinan yang menakutkan dengan fasilitas kesehatan. Disamping itu, mereka juga dihadapkan pada biaya mahal serta jarak jauh. Untuk itu, Pemkab Natuna berupaya menghadirkan pelayanan bersalin yang aman dan nyaman secara cuma-cuma yang diikuti dengan berbagai layanan gratis lainnya dengan inovasi Si Beres Natuna (Siap Bersalin, Terima Bersih Praktis dan Ringkas).

Inovasi Si Beres Natuna yang diinisiasi Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna, memberikan pelayanan mulai dari proses sebelum persalinan, proses persalinan, pasca persalinan sampai dengan mendapatkan dokumen kependudukan untuk bayi yang baru lahir.

“Dengan inovasi Siap Bersalin Terima Bersih, Praktis, dan Ringkas di Natuna ini, pemerintah memberikan kemudahan sehingga meningkatkan minat ibu hamil untuk melakukan persalinan di fasilitas kesehatan,” ujar Wakil Bupati Natuna Ngesti Yuni Suprapti dalam presentasi dan wawancara Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik 2020, secara virtual beberapa pekan lalu.

Ngesti mengatakan, prinsip yang digunakan untuk mengampanyekan hal ini adalah dengan pelayanan paripurna, yakni pelayanan yang maksimal, menguntungkan pasien dan negara, merapikan administrasi kependudukan, serta memberikan rasa nyaman dan aman bagi pasien.

“Adapun beberapa bentuk pelayanan dalam inovasi Si Beres tersebut, diantaranya antar jemput pakai ambulans, biaya persalinan gratis, layanan pasca-melahirkan gratis, layanan KB pasca-salin gratis, dan dokumen kependudukan langsung didapat dan jaminan kesehatan,” jelasnya.

 

20200706 Pemkab Natuna Si Beres Natuna 3

 

Ngesti mengungkapkan, dengan adanya inovasi ini, telah terjadi peningkatan signifikan dari masyarakat yang bersalin di Puskemas Ranai, yakni sebesar 90,57 persen di tahun 2016, menjadi 97,44 persen pada tahun 2019. Dampak lain dapat dilihat dari Angka Kematian Ibu (AKI) menurun 1 orang (2017), 2018 dan 2019 tidak ada kasus, sedangkan Angka Kematian Bayi 6 orang (2017), 5 orang (2018) dan 4 orang (2019).

“Dengan layanan Si Beres Natuna ini, diharapkan dapat menurunkan Angka Kematian Ibu/Bayi (AKI/AKB) serta meningkatkan derajat kesehatan bagi ibu dan bayi,” ungkapnya.

Lebih lanjut dikatakan, inovasi pelayanan Si Beres ini sudah diterapkan di seluruh Puskesmas di Kabupaten Natuna dan bekerja sama dengan OPD dan instansi vertikal terkait. Di Kabupaten Natuna sendiri, terdapat 14 Puskesmas, dengan rincian enam puskesmas berada di Pulau Bunguran Besar dekat dengan ibu kota kabupaten, sedangkan delapan puskesmas tersebar di kecamatan yang berada di luar Pulau Bunguran Besar dengan jarak tempuh kurang lebih 4 sampai 5 jam.

Ngesti berharap, Si Beres Natuna dapat diterapkan dan dikembangkan di seluruh puskesmas di Kabupaten Natuna dan menyesuaikan dengan karakteristik wilayah. Masyarakat mendapatkan pelayanan persalinan secara all-in-one atau menyeluruh, sehingga keluarga tidak perlu lagi khawatir dan repot mengurus baik pelayanan kesehatan pasca-persalinan ataupun dokumen-dokumen terkait dengan ibu dan bayi.

“Pelayanan Si Beres Natuna juga dapat diterapkan dalam cakupan yang lebih luas lagi di daerah lainnya, dimana fasilitas kesehatan menjalin kerja sama dengan stakeholder seperti Dispendukcapil dan BPJS Kesehatan dalam pengurusan dokumen-dokumen terkait dengan ibu dan bayi,” tutupnya. (dit/ HUMAS MENPANRB)