
JAKARTA – Mulai tahun 2014 ini proses pengajuan formasi menggunakan sistem elektronik (e-formasi), sehingga perjalanan dinas pejabat pemerintah daerah ke Jakarta hanya untuk meminta tambahan formasi CPNS bisa dikurangi. Hal ini bisa mendongkrak efisiensi dan efektivitas, menghindari KKN, dan menjamin akurasi data.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Azwar Abubakar mengungkapkan, penerapan sistem e-formasi ini diberlakukan dalam pengusulan pegawai ASN, baik di lingkungan kemenetrian/lembaga (K/L) maupun pemerintah daerah. “Dengan e-formasi, setiap instansi bisa mengisi profil data kepegawaiannya dan dimasukkan ke sistem tersebut,” ungkap Menteri, Jumat (06/06).
Azwar menambahkan, penggunaan sistem e-formasi juga menjamin akurasi data terkait dengan peta jabatan, jumlah pegawai, posisi penempatan pegawai, alokasi kekurangan, dan kelebihan pegawai. “Setelah mengajukan formasi pegawai melalui e-formasi, tim Kementerian PANRB akan mengoreksi sesuai dengan Analisis Jabatan (Anjab) dan Analisis Beban Kerja (ABK),” tambahnya.
Untuk itu, pemerintah daerah diminta untuk memasukkan data-data yang lengkap untuk penyusunan alokasi formasi ASN. Kementerian PANRB juga telah mencantumkan syarat-syarat yang digunakan untuk bahan pertimbangan tambahan formasi.
Pemerintah daerah harus memperhatikan rasio APBD, jangan asal mengusulkan saja. Selain itu, pemerintah daerah juga wajib menyajikan data terkait dengan kebutuhan pegawai minimal lima tahun, jumlah riil pegawai di setiap unit organisasi, jumlah pegawai yang akan mencapai batas usia pensiun, dan perkiraan kekurangan/kelebihan pegawai. (rr/HUMAS MENPANRB)
Berita Terbaru
03.Okt.2025
Menteri PANRB Dukung Digitalisasi ANRI, Arsip jadi Bahan Perumusan Kebijakan Strategis Masa Depan
03.Okt.2025
Audiensi Bupati Semarang
03.Okt.2025
Audiensi Kepala ANRI
03.Okt.2025
Rakor Pemerintah Digital Dilingkup Provinsi NTT
03.Okt.2025
Rapat Penguatan Kelembagaan Sekolah Rakyat
02.Okt.2025
Pemerintah dan DPR Sepakati Penguatan Transformasi Kelembagaan Kementerian BUMN Menjadi BP BUMN
02.Okt.2025