Sesi presentasi dan diskusi bagi para pejabat administrator dan pengawas Kementerian PANRB sebagai rangkaian dari assessment center yang diselenggarakan bekerja sama dengan PT ARA Indonesia di Jakarta, Rabu (15/05).
JAKARTA – Kemampuan manajerial merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki PNS. Kemampuan yang harus dimiliki pejabat Administrator dan Pengawas ini dapat diukur melalui tes assessment.
Terdapat dua komponen dalam kemampuan manajerial yang perlu diketahui yakni kompetensi dan potensi. “Pengembangan kompetensi saja tidak cukup, tentu harus diimbangi pula dengan potensi untuk mendapatkan hasil yang maksimal,” ujar Konsultan PT ARA Indonesia Yossymon yang ditemui di sela-sela tes assessment bagi Pejabat Administrator dan Pengawas Kementerian PANRB di Jakarta, Rabu, (15/03).
Selain kemampuan manajerial, kompetensi lain yang harus dimiliki yaitu kompetensi teknis dan kompetensi sosial kultural. Untuk mengetahui tiga kompetensi tersebut, sebanyak 18 pejabat Administrator dan Pengawas Kementerian PANRB kembali mengikuti assessment center yang diselenggarakan bekerja sama dengan PT ARA Indonesia.
Hasil akhir dari assessment center ini adalah akan disusun peta talent berupa sembilan box matrix yang dapat dijadikan baseline dan merupakan modal untuk melakukan pengelolaan SDM terutama dalam waktu mempersiapkan talent-talent untuk menjamin ketersediaan pimpinan di masa mendatang. Dijelaskan, hari kedua assessment ini dibagi menjadi dua sesi, yakni sesi pertama yang melibatkan pejabat pengawas dan administrator untuk presentasi dan berdiskusi mengenai suatu isu. Sedangkan pada sesi kedua, dilakukan wawancara user.
Salah satu peserta, Dewi Muslikhah yang merupakan Kepala Subbagian Evaluasi dan Pelaporan di Kedeputian Pelayanan Publik Kementerian PANRB mengungkapkan pentingnya dari assessment ini. “Tes assessment ini sangat bagus untuk dilaksanakan, agar dapat mengetahui potensi diri masing-masing setiap peserta, apalagi jika dilaksanakan secara rutin,” ungkapnya.
Selain itu, Dewi juga mengungkapkan hal terpenting dari terselenggaranya tes assessment ini yaitu, penggunaan hasil tes oleh instansi untuk dapat memetakan peta jabatan yang tepat. “Diharapkan instansi dapat menggunakan hasil tes assessment ini untuk melihat kepemimpinan, cara kerja, interaksi, dan kompetensi setiap peserta,” harapnya.
Senada dengan Dewi, manfaat tes assessment juga dirasakan oleh peserta lainnya, yakni Kepala Subbidang Evaluasi dan Pelaporan di Kedeputian SDM Aparatur Kementerian PANRB Sudibyo Aji Wicaksono. Menurutnya, assessment ini sangat bermanfaat untuk dapat menggali potensi karir dan pengembangan diri. “Sangat baik dilaksanakan, agar bisa tahu bakat setiap orang. Ketika seseorang bekerja sesuai dengan bakatnya, maka akan sangat efektif dalam pemetaan jenjang karir.” jelasnya. (ndy/HUMAS MENPANRB)