MANADO – Lagi, sekolah kedinasan menggelar Tes Kompetensi Dasar (TKD). Kali ini dilakukan oleh Akademi Meteorologi dan Geofisika yang tengah menjaring mahasiswa baru tahun ajaran 2014. Sebanyak 7.000 peserta berjuang untuk memeperebutkan 250 kursi taruna pada sekolah kedinasan di bawah Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) ini bekerjasama dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) melaksanakan ujian dengan menggunakan system Computer Assisted Test (CAT). Ujian diadakan secara serentak pada seluruh Kantor Regional (Kanreg) Badan Kepegawaian Nasional (BKN) se-Indonesia. Khusus di Kantor Regional XI BKN Manado, ujian yang berlangsung mulai Senin (05/05) diikuti oleh 66 peserta.
Asdep Perumusan Kebijakan Pengadaan Sumber Daya Manusia Aparatur Kementerian PANRB Arizal, mengatakan tidak ada lagi uang yang main, orang yang main atau Adidas (IQ dibawah standar). “Dengan system CAT ini diharapkan bisa memuaskan semua pihak karena peserta bisa langsung melihat hasilnya dan panitia juga menjadi lebih ringan tugasnya, tidak ada lagi tumpukan kertas Lembar Jawaban Kertas (LJK),” ujar Arizal yang didampingi Kakanreg BKN Manado English Nainggolan dan pimpinan BMKG Sulawesi Utara.
Ditambahkan, sistem CAT ini akan diberlakukan pada seleksi CPNS 2014, yang diperkirakan akan dilaksanakan mulai Juni mendatang. “Kami sudah meninjau Kabupaten Minahasa, Kota Manado ternyata sarana dan prasarana untuk system CAT ini sudah cukup memadai,” ujarnya.
Sementara di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow dan Kota Kotamobagu, menurut Arizal masih dalam proses pengadaan. Respon di daerah ini menjadi bukti bahwa pelaksanaan rekrutmen CPNS dengan system CAT mendapat dukungan dari semua pihak, tambahnya.
Bukan hanya pemerintah yang senang dengan penerapan sistem CAT, tetapi masyarakat pun merasa terbantu. Bella dan Mendy, peserta dari SMAN 1 Tondano mengatakan bahwa soal TKD gampang-gampang susah.
Sementara Ola, salah satu orang tua peserta, merasa senang dengan cara tes seperti ini. “Kalau begini, kwa so sadap lantaran torang pe anak pe hasil langsung dapa tau,” ujarnya dengan logat khas Manadonya. (Hrd/HUMAS MENPANRB)