BUSAN. KOREA - Presiden RI Joko Widodo didampingi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) , Yuddy Chrisnandi bersama seluruh Kepala Negara Asean dan Korsel mengunjungi Booth Pameran Empat Top Inovasi Pelayanan Publik Kementerian PANRB 2014 di Busan, Korea Selatan, Jumat (12/12) pada acara Asean - Republic of Korea Exhibition on Public Governance
Dalam kesempatan itu Yuddy mengatakan , pameran yang dihadirkan yaitu 4 dari Top 9 Inovasi Pelayanan Publik Indonesia dan finalis United Nation Public Service Award 2014 serta Inovasi dari Badan Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dengan Sekolah Iklim dan Cuaca bagi para petani.
Tampak Jokowi dan para Kepala Negara Asean antusias melihat inovasi publik yang ditampilkan Kementerian PANRB dalam Pameran yang mengusung tema One Agency One Innovation.
Deputi Pelayanan Publik Kementerian PANRB Mirawati Sudjono menjelaskan 4 Inovasi yang ditampilkan ini terdiri pelayanan publik dari Kementerian Hukum dan HAM yaitu Fidusia online. Dengan inovasi terjadi revolusi pemangkasan waktu pelayanan dari 9-13 bulan menjadi 7 menit. Selain itu, pelayanan dari harus datang (FACE TO FACE) menjadi FACELESS dapat dilakukan di kantor Notaris sendiri.
Inovasi selanjutnya yang dihadirkan yaitu Government Resources Management System (GRMS) Kota Surabaya. Inovasi ini menerapkan sistem teknologi informasi sebagai perangkat utama pelayanan publiknya, yang terbukti mampu mengantisipasi tindakan korupsi di lingkungan birokrasi. "Penganggaran lebih tepat sasaran, dapat dilakukan penghematan, efisiensi dan percepatan dalam proses penyusunan anggaran," imbuh Mira.
Selain itu, proses pengadaan barang/jasa mulai dari Rencana Umum Pengadaan (RUP), kontrak hingga serah terima pekerjaan dapat dipantau secara terbuka oleh masyarakat umum. Dengan sistem ini terjadi penghematan anggaran 20-30% dari proses pelelangan yang kemudian dimanfaatkan kembali untuk mengoptimalkan kebutuhan masyarakat yang belum terpenuhi, serta meningkatkan kinerja PNS. "Kerja PNS tidak lagi berbasis honorarium tetapi berbasis kinerja," kata Mirawati.
Inovasi lain yanh dipamerkan adalah proyek percontohan mengenai 'Layanan Kesehatan Ibu Melahirkan dengan Bantuan Tenaga Kerja Kesehatan Tradisional (dukun beranak) Bekerja Sama Dengan Tenaga Medis'. Inovasi ini memadukan budaya lokal dukun beranak dan bidan profesional di Aceh Singkil.
Dampaknya terhadap kualitas kesehatan, kata Mirawati, statistik kesehatan menunjukkan bahwa angka kematian ibu di Klinik Singkil jatuh ke angka nol (0) pada tahun 2013.
Booth selanjutnya dari BMKG, mengenai Sekolah Lapangan Iklim (Climate Field School). Inovasi ini bertujuan sebagai jembatan untuk memberikan pengetahuan kepada para petani mengenai perubahan iklim, khususnya di lokasi tempat mereka tinggal, melalui sebuah proses pelatihan.
"Hal ini merupakan upaya untuk berbagi pengetahuan tentang ilmu iklim dasar, sehingga para petani memahami istilah-istilah teknis di BMKG tentang masalah perubahan iklim tersebut," tutur Mirawati. Tampilnya BMKG adalah hasil "blusukan" Menteri PANRB ke BMKG beberapa waktu lalu yang menganggap bahwa inovasi ini layak ditampilkan dalam eksebisi di Korsel ujar Mirawati. (ags/HUMAS MENPANRB)
Top 4 Inovasi Pelayanan Publik 2014 Unjuk Gigi di Korea
Dilihat: 3855