JAKARTA – Saat ini perubahan terjadi begitu pesat akibat kemajuan teknologi informasi atau digitalisasi. Itulah yang membuat Nanang Victor Hambali, seorang aparatur sipil negara (ASN) Kementerian Keuangan membangun berbagai terobosan. Berkaca dari kemajuan teknologi yang semakin cepat, Nanang yang bertugas di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Jawa Barat tengah mengembangkan aplikasi ID FACE guna mendukung dan memberi kemudahan pekerjaannya di bidang Kepabeanan dan Cukai.
Nanang menjelaskan aplikasi ID FACE merupakan aplikasi berbasis web yang digunakan untuk menampung dan menyimpan informasi-informasi yang diperoleh dari kegiatan digital forensic. Aplikasi tersebut dapat digunakan dalam membantu pengembangan kasus maupun memperoleh informasi keterkaitan antar-perkara.
Dikatakan jika saat ini belum ada database penyidikan di Kanwil DJBC Jawa Barat, yang dapat dijadikan penyimpanan data hasil penanganan perkara. “Dengan adanya ID FACE diharapkan dapat membantu dalam me-recall data dan informasi yang dibutuhkan, kapanpun, dan dimanapun,” jelasnya.
Sebelum aplikasi dibangun, tahun 2019 Nanang secara mandiri mengikuti dan memperoleh sertifikat internasional di bidang mobile forensic dari Oxygen Forensics. Ia menjadi pegawai Bea dan Cukai pertama yang mempelajari dan memperoleh sertifikat internasional tersebut. Pada tahun berikutnya ada 10 orang penyidik atau pegawai DJBC yang mengikuti pelatihan yang sama. Hal tersebut membuat para penyidik DJBC menerapkan pendekatan digital forensic dalam melakukan investigasi sebuah kasus.
Nanang menjelaskan, pendekatan digital forensic bekerja dengan mencari informasi lebih dari gadget pelaku, sehingga dengan informasi yang ditemukan dalam gawai, dapat ditemukan otak pelaku yang sesungguhnya. Berdasarkan catatan DJBC Jawa Barat, penerapan digital forensic berdampak pada peningkatan jumlah penindakan dimana tahun 2019 sebanyak 1.326 penindakan dan di tahun 2021 sebanyak 3.795.
Berkat pengalaman dan pendidikan yang dimiliki, pria kelahiran Banyuwangi ini kerap melakukan sharing knowledge tentang pentingnya penerapan digital forensic dalam penanganan perkara kepabeanan dan cukai kepada para penyidik lain.
Sadar akan tugasnya sebagai ASN, Nanang membangun berbagai terobosan dengan tujuan memberi pelayanan terbaik bagi masyarakat serta negara, terlebih adanya pandemi Covid-19. Berdasarkan hal tersebut, pria lulusan ilmu hukum Universitas Indonesia ini menginisiasi program Komplek Bea Cukai Berbagi yang merupakan gerakan berbagi dengan mengumpulkan donasi dari warga komplek yang disalurkan pada kurang lebih 260 anak yatim, jompo, duafa dan penyandang disabilitas di sekitar komplek.
Tindakan lain yang dilakukan ialah kegiatan Jumat Berbagi, dimana terdapat pembagian sembako, santunan ataupun kegiatan khitanan massal pada hari besar keagamaan. Pada momen tertentu, kegiatan tersebut juga menggandeng DWP Kanwil DJBC Jawa Barat dalam penggalangan donasi untuk disalurkan kepada korban bencana alam, bantuan vitamin bagi terdampak Covid-19, dan santunan bagi keluarga pegawai kontrak yang meninggal dunia karena Covid-19.
Perkembangan teknologi yang kian pesat juga membawa Nanang yang pernah bertugas menjadi Pelaksana Pemeriksa (Customs Inspector) pada KPPBC Malang ini menjadi Inisiator dan Founder ID PEDIA. Terobosan tersebut merupakan sebuah aplikasi perpustakaan digital digabungkan dengan Donasi Online pertama yang ada pada DKM (masjid/musala) di instansi pemerintah. “Aplikasi ini diharapkan dapat membangun budaya literasi sekaligus menumbuhkan kepedulian sosial di tengah pandemi,” ujarnya.
Sebagai Top 5 ASN Terbaik Bidang Pengawasan pada ASN Award DJBC 2021, Nanang juga mendirikan Petani Muda Berkah Argo, yang merupakan forum komunikasi dan komunitas para petani muda dan kaum milenial. Wadah tersebut bertujuan membantu pelaku UMKM sektor pertanian dengan memberikan edukasi dan memanfaatkan teknologi informasi dalam manajemen agribisnis, memberikan kesempatan lapangan kerja bagi sekitar 50 kepala keluarga dan puluhan pemuda di Kabupaten Lampung Timur dan sekitarnya.
Hasil kerja kerasnya selama ini mengantarkan Nanang meraih Top 6 ASN Inspiratif pada ajang Anugerah ASN 2021. Ia berharap segala usaha dan dedikasi yang dijalankan selama ini dapat menjadi contoh dan pemicu ASN lain untuk dapat berbuat lebih bagi masyarakat.
Kinerja Nanang turut mendapat apresiasi dari Mantan Kepala Kantor Wilayah DJBC Jawa Barat Saipullah Nasution yang berpendapat bahwa dengan kemampuannya, Nanang telah beberapa kali mengungkap kasus menggunakan teknologi. Ia juga menceritakan jika Nanang memiliki cita-cita yakni membangun Minilab Digital Forensic di Kanwil Jawa Barat, yang nantinya dapat dibangun pada setiap kanwil di seluruh Indonesia.
“Semoga cita-cita, dedikasi, dan loyalitas yang saudara berikan senantiasa saudara tanamkan dan suatu saat akan terwujud,” pungkasnya. (byu/HUMAS MENPANRB)