PALU – Walikota Palu H. Rusdy Mastura mengatakan, pihaknya akan terus mendorong terbentuknya unit pengaduan pada setiap unit pelayanan publik yang ada di Pemkot Palu. Hal itu harus dilakukan agar kualitas pelayanan publik di daerah tersebut semakin meningkat, dan masyarakat mendapat kepastian bahwa pengaduannya tidak sia-sia.
Demikian antara lain dikatakan Rusdy, dalam acara peresmian 5 proyek rintisan unit pengaduan pelayanan publik (UP3) di lingkungan Pemkot Palu, Rabu (26/06). Diresmikannya unit pengaduan pelayanan publik ini, merupakan salah satu bukti bahwa pemerintah Kota Palu sangat peduli dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Lebih lanjut Walikota yang selalu tampil nyentrik ini, mengatakan bahwa pihaknya terus mendorong partisipasi masyarakat serta membuka selebar-lebarnya akses kepada masyarakat dalam menyampaikan kritik serta pengaduan. “Mulai hari ini, saya mengimbau masyarakat agar jangan takut mengkritik, jangan malu mengungkapkan bahwa pelayanan belum bagus dan memuaskan. Lewat kritik, saran dan pendapat masyarakat, kita bisa tahu kualitas layanan selama ini,” ujarnya.
Rusdy Mastura merasa bangga, dengan dipilihnya Kota Palu sebagai salah satu proyek percontohan UP3 oleh Ombudsman RI dan SAJI Project UNDP ini bersama Kabupaten Bener Meriah Provinsi Aceh, dan Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Peresmian pilot project UP3 ini dimulai dari workshop di Bogor pada tanggal 5 – 7 Februari 2013, yang ditindaklanjuti dengan supervise terhadap 15 unit pelayanan publik di Kota Palu. Akhirnya Ombudsman dan UNDP memilih 5 UP3 sebagai percontohan, yakni Puskesmas Bulili, Puskesmas Birobuli, Puskesmas Talise, Rumah Sakit Umum Anutapura Palu, dan Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Kota Palu. (ags/HUMAS MENPANRB)