Sekretaris Kementerian PANRB Rini Widyantini saat memberikan sambutan dalam webinar kupas tuntas mengenai potensi berwirausaha dalam diri ASN, Rabu (25/05)
JAKARTA – Menjadi aparatur sipil negara (ASN) seringkali disandingkan dengan kehidupan yang sejahtera dan terjamin secara finansial. Padahal, apapun pekerjaannya tetap membutuhkan perencanaan dalam mengelola keuangan keluarga.
Perencanaan tersebut tak hanya dilakukan untuk mengelola gaji yang diterima saat masih menjadi ASN aktif, tapi juga termasuk merencanakan saat telah pensiun nanti. Salah satunya dengan menyiapkan diri sebagai wirausahawan. Lalu, apakah ASN bisa tetap berkinerja sambil menjadi entrepreneur?
Guna menjawab hal tersebut, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) bekerja sama dengan Bank Mandiri untuk mengupas tuntas mengenai potensi berwirausaha dalam diri ASN melalui webinar. Sekretaris Kementerian PANRB Rini Widyantini menunjukkan dukungannya terhadap upaya menjadikan ASN yang mandiri secara finansial.
“Webinar ini menjadi sumber informasi yang segar bagi ASN Kementerian PANRB, terutama bagi yang ingin memulai berwirausaha, karena informasi ini juga bisa dimanfaatkan oleh keluarganya,” ujarnya saat memberikan sambutan dalam webinar tersebut, Rabu (25/05).
Meski ASN tidak dilarang untuk berwirausaha namun Rini menegaskan bahwa ASN tetap harus mengingat marwahnya sebagai abdi negara, yakni memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Apalagi berwirausaha dapat dilakukan secara kolektif bersama pasangan, keluarga, maupun teman.
Mendukung hal itu, Senior Vice President Bank Mandiri Nila Mayta Dwi Rihandjani mengatakan bahwa perencanaan keuangan tak cukup dengan menyisihkan pendapatan dengan menabung. “Selain menabung, juga harus berinvestasi, termasuk dengan berwirausaha,” imbuhnya.
Menurutnya, ASN kerap bingung saat menghadapi masa pensiun. Aktivitas yang biasanya padat dan gaji penuh yang diterima, ketika memasuki masa pensiun akan berkurang secara drastis. Untuk itu, ASN didorong untuk mulai memikirkan usaha apa yang bisa dilakukan selagi masih aktif bekerja.
Dalam kesempatan yang sama, VP Mandiri University Bank Mandiri Ade S. Martadipura mengingatkan bahwa menjadi ASN yang juga berwirausaha, harus diiringi dengan integritas diri. Selain itu, juga harus menjunjung kode etik profesi, loyal, dan tetap berkinerja baik di tempat kerja. “Jangan ada conflict of interest antara kita sebagai karyawan dan kita sebagai wirausahawan,” tegasnya.
Diakuinya, menjadi entrepreneur bukan keputusan yang mudah. Maka dari itu, Ade menyampaikan beberapa tips bagi ASN yang berkeinginan menjadi entrepreneur. Pertama, keluar dari ‘mental gajian’, karena saat berwirausaha, kitalah yang akan mengatur gaji karyawan, profit usaha, hingga biaya-biaya lainnya.
Kedua, menjadi wirausahawan dituntut menjadi tahan banting, tekun, dan ulet. Keputusan untuk memulai usaha juga berarti harus siap dari zona nyaman. Ade mengatakan, jaringan yang baik juga dibutuhkan. “Paling utama adalah agar tidak berhenti belajar dan mencintai sesuatu yang sudah kita mulai. Berani ambil risiko, siap gagal, siap berhasil. Karena semuanya, kita yang mengelola,” tandasnya. (nan/HUMAS MENPANRB)