SINGAPURA – Usai dialog dengan ratusan WNI di Singapura di Kedubes RI Singapura, Minggu 14 Desember 2014, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Yuddy Chrisnandi melakukan blusukan sejumlah pusat pelayanan, Senin, (15/12). Unit pelayanan yang dikunjungi antara lain pusat pelayanan Kedubes RI di Singapura dan Badan Koordinasi Penanaman Modal - The Indonesia Investment Promotion Centre (IIPC) Singapore di Suntec City.
Kedubes Singapura, setiap hari melayani tidak kurang dari 700 orang dengan berbagai urusan. Mulai dari pembuatan paspor, perpanjangan setifikat pelaut sampai perpanjangan kontrak kerja antara majikan dengan penatalaksana rumah tangga (PLRT).
Salah satu yang menjadi perhatian Menteri Yuddy adalah layanan perpanjangan kontrak antara majikan dan PLRT setiap dua tahun sekali. Dalam hal ini, Kedubes mewajibkan kenaikan gaji sampai sepuluh persen. Pelayanan ini juga sudah mendapat sertifikat IS0. Menteri melihat langsung majikan yang harus hadir untuk memperpanjangan kontrak kerja, sambil mengawasi agar kenaikan gaji PLRT itu benar benar dinikmati oleh mereka.
Yuddy juga sempat berbicang dengan beberapa PLRT yang mendapatkan masalah dan ditempatkan di penampungan Kedubes sambil dipekerjakan di Kedubes. "Alhamdulillah, saya sudah 3 bulan dipekerjakan di sini Pak,” ujar Maimunah yang tengah menunggu kasusnya bergulir di Pengadilan. Dia mengaku mengalami kasus pelecehan oleh majikannya, sehingga saat ini ditampung di Kedubes.
Setelah itu Menteri melanjutkan blusukannya untuk mengecek pelayanan perpanjangan sertifikat pelaut. "Kalau sampai terlambat perpanjangannya kami bisa dipecat Pak,” aku seorang pelaut. Saat ini, lebih dari 22 ribu pelaut Indonesia yang bekerja di Singapura.
Yuddy pun meminta Deputi Pelayanan Publik Mirawati Sudjono yang ikut mendampingi, agar secara khusus meminta Kementerian Perhubungan untuk mempercepat pelayanan perpanjangan sertifikat pelaut, Sebenarnya, proses perpanjangannya bisa dilakukan di Singapura, tapi pelaksanaannya dari Kementerian Perhubungan Jakarta. "Kami siap terus meningkatkan pelayanan Kedubes, sejalan dengan kebijakan revolusi mental arahan Pak Jokowi – JK,” ujar Dubes RI untuk Singapura Andri Hadi.
Setelah itu Yuddy mengunjungi perwakilan Badan Koordinasi Penanaman Modal- The Indonesia Investment Promotion Centre (IIPC) Singapore di Suntec City Singapore dan diterima Direkturnya Muhamad Harri Santoso ."Ini upaya menjemput bola, jadi calon investor Singapura tidak perlu mengurus izin investasi BKPM di Jakarta. Cukup diurus di Singapura dan kami yang melayani “ujar Harri.
Dikatakan, semenjak dibentuk tahun 2011 sampai dengan November 2014, sudah ada 56 perusahaan Singapura yang telah merealisasikan investasinya di Indonesia yang melalui kantor IIPC Singapura, dengan nilai realisasi investasi 596 juta USD. (HUMAS MENPANRB)