TANGERANG – Di sela-sela kunjungan kerja ke Surabaya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Yuddy Chrisnandi sempatkan diri lakukan peninjau pelayanan keimigrasian dan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Senin (17/11).
Dalam peninjauan tersebut terdapat beberapa kejadian menarik ketika Kang Yuddy, sapaan akrab Yuddy Chrisnandi yang didampingi Deputi Bidang Pelayanan Publik Mirawati Sudjono dan Kepala Polresta Bandara Soetta CH. Patoppoi. Seperti pada pelayanan keimigrasian, didapati antrian panjang warga asing akan tetapi ada 2 loket pelayanan yang tidak dibuka. “Kamu lagi ngapain? Ada antrian panjang begini malah santai-santai,” tegur Kang Yuddi kepada petugas yang sedang duduk santai di dalam ruangan, begitu halnya dengan pelayanan pada bea cukai, antrian panjang namun loket pemeriksaan barang tidak semuanya dibuka. Begitu Yuddy berhenti untuk meninjau pelayanan, loket yang semula tutup, tiba-tiba dibuka dan petugas mempersilakan warga yang mengantri untuk bergeser ke loket yang kosong.
Di terminal 3, layanan imigrasi tampak sepi. Namun, Yuddy memperingatkan bahwa petugas harus sudah bersiap-siap kalau ada pesawat yang mendarat. “Biasanya kalau orang datang, baru berebutan. Sebaiknya seperti di Singapur, begitu wisatawan datang, semuanya sudah standby,” ujar Yuddy. Ditambahkan olehnya, pelayanan imigrasi merupakan garda terdepan, kesan pertama yang dirasakan dan diingat orang. Tak hanya wisatawan domestik yang merasakan pelayanan ini, namun juga wisatawan asing. Tentu hal ini menjadi penilaian bagi warga asing untuk pelayanan Indonesia. Pada pelayanan TKI, Yuddy menyempatkan diri mengobrol dengan TKI yang baru datang dari Saudi Arabia. “Dari mana mbak? Bagaimana pelayanan di sini?” tanya Yuddy.
Yuddy berpesan kepada petugas untuk memperlakukan warga asing sebagai tamu dan TKI sebagai penyumbang devisa negara. “Jangan sampai ada kejadian TKI yang baru datang ditarik-tarik dan dilakukan pemerasan,” sergahnya. Sebelum ke bandara, Yuddy melakukan kunjungan ke Polresta Bandara Soetta untuk melihat pelayanan yang diberikan. “Kira-kira berapa orang yang ditilang tiap harinya,” tanya Yuddy. Dalam sehari, sekitar 20 kasus yang ditilang di sekitar Bandara Soetta. Kasus-kasus tersebut antara lain orang yang melawan arus, tidak memakai helm, tidak punya kelengkapan surat dan lain-lain jawab petugas yang saat itu sedang berjaga.
Sambil berjalan menuju ruang kapolres, Yuddy melewati lobi yang gelap karena lampu tidak dinyalakan. Tak marah, Yuddy malah memuji karena dianggap melakukan penghematan. (rr/HUMAS MENPANRB)