JAKARTA – Penerapan kota cerdas atau smart city menjadi salah satu bentuk implementasi dari sistem pemerintah berbasis elektronik (SPBE) yang terus digencarkan pemerintah. Provinsi DKI Jakarta merupakan pelopor penerapan kota cerdas sejak akhir 2015 melalui Jakarta Smart City (JSC) dan saat ini tengah dilakukan inovasi dalam penerapan ekosistem kota cerdas yang mengedepankan model bisnis kolaborasi.
Inovasi tersebut dipelopori oleh Yudhistira Nugraha, yang menjabat sebagai Kepala Jakarta Smart City (JSC) sejak akhir 2019. Di bawah kepemimpinanya, Unit Pengelola Teknis JSC kini berubah menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) pertama di Indonesia yang fokus pada pengembangan ekosistem kota cerdas melalui pemanfaatan teknologi, inovasi, dan kolaborasi.
Selain itu, Yudhistira juga menerapkan platform ekosistem Smart City 4.0 framework melalui aplikasi super Jakarta Kini atau yang lebih dikenal dengan JAKI. “Smart city tidak hanya bicara teknologi atau anggaran semata, tetapi bagaimana membangun ekosistem kota dengan masyarakat sebagai co-creator dan pemerintah sebagai kolaborator. Super aplikasi JAKI hadir untuk mampu menyelesaikan masalah perkotaan dan memahami kebutuhan warga,” ujar lulusan S-3 dari University of Oxford dibidang cyber security ini.
Sebagai aplikasi super, JSC menerapkan empat prinsip Smart City 4.0 Framework dalam JAKI, yakni mobile first, system and data driven, digital experience, dan smart collaboration. JAKI sebagai aplikasi yang tersedia dalam ponsel cerdas menggambarkan layanan tanpa batas yang sesuai dengan prinsip mobile first. Saat ini, JAKI telah terintegrasi dengan 32 aplikasi milik Pemprov DKI Jakarta dan 11 aplikasi layanan dari pihak eksternal dan hingga November 2020, JAKI telah digunakan oleh 849.214 pengguna.
Prinsip system and data driven pada JAKI diterapkan melalui personalisasi layanan kepada masyarakat melalui pengalaman omnichannel pengguna, yang dapat menghasilkan beragam data untuk dimafaatkan dalam mengambil kebijakan berbasis data. Salah satunya adalah penyediaan layanan Corona Likelihood Metric (CLM) sebagai bentuk tanggap pandemi Covid-19 untuk layanan uji risiko mandiri gejala Covid-19 berbasis machine learning.
Karena berbentuk aplikasi, JAKI mendorong peningkatan digital experience bagi penggunanya dan hal ini juga mendorong penciptaan serta akselerasi transformasi layanan berbasis digital. Adapun fitur layanan digital yang terdapat dalam JAKI antara lain adalah JakLapor, Jak Respons, JakCLM, Jejak, serta JakSurvei.
“Dalam prinsip smart collaboration, JAKI sebagai platform one-stop service menyediakan collaborative ecosystem yang menumbuhkembangkan ekosistem digital yang berkolaborasi dengan pemerintah, industri start-up, dan masyarakat,” jelas dosen paruh waktu di Fakultas Informatika Telkom University ini.
Pengembangan yang dilakukan JSC ini juga telah menorehkan prestasi. JAKI mendapatkan juara pertama dalam Karya Terpilih Indonesia Entrepreneur TIK (idenTIK) 2020 dalam kategori Public Sector. Atas prestasinya tersebut, JAKI mewakili Indonesia dalam kompetisi ASEAN ICT Awards 2020. Selain itu, Yudhistira juga berhasil membawa dua produk JSC untuk menjadi nominasi dalam IDC Smart City Asia Pacific Awards 2020.
Kepiawaian Yudhistira dalam memimpin dan mengakselerasi transformasi JSC pun tidak lepas dari dukungan rekan kerja, pimpinan, serta stakeholder. Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi DKI Jakarta Atika Nur Rahmania mengatakan bahwa sosok Yudhistira selaku Kepala JSC ini merupakan pembelajar yang tidak kenal lelah dalam mengeksplor berbagai hal, serta memiliki kemampuan koordinasi yang sangat baik yang menjadikan dirinya sigap untuk mengimplementasikan berbagai program di JSC.
Sedangkan, Ketua Asosiasi Prakarsa Indonesia Cerdas Prof. Suhono Supangkat mengapresiasi langkah perubahan JSC menjadi BLUD. Perubahan ini menjadikan JSC memiliki konsep model bisnis dalam pengembangannya sehingga tidak hanya tergantung dari dana APBD.
*dokumentasi diambil sebelum pandemi Covid-19
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun turut memberikan dukungan atas capaian yang dilakukan oleh Yudhistira beserta JSC. “Dengan JAKI, alhamdulillah layanan publik di Jakarta kini ada digenggaman tangan dan berkolaborasi dengan berbagai komponen kreatif di masyarakat. Kami yakin JAKI dapat terus berkembang serta inovasi ekosistem Smart City 4.0 dapat diimplementasikan di berbagai daerah, bahkan di tingkat nasional,” jelasnya.
Berbagai capaian yang dilakukan oleh Yudhistira dalam memimpin JSC ini pun tidak lepas dari prinsip yang selama ini ia pegang, yakni ‘dimana pun kita berada, kita harus mampu memberikan nilai tambah dan kontribusi yang konkret’. Berbekal prinsip ini serta torehan prestasi yang dilakukannya di JSC berhasil membawa Yudhistira menjadi Top 10 nomine PNS Inspiratif dalam ajang Anugerah ASN Tahun 2020 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB).
“Bersama kita kembangkan ekosistem kota cerdas dengan pemanfaatan teknologi, inovasi, dan kolaborasi,” pungkas Yudhistira. (ald/HUMAS MENPANRB)