SURYA.CO.ID | BANYUWANGI - Program Lahir Procot Pulang Bawa Akta dari Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mendapat penghargaan inovasi pelayanan publik terbaik se-Indonesia dari Kementerian Pendayagunaan dan Aparatur Negara (Kemenpan RB).
Penghargaan diserahkan oleh Wapres Jusuf Kalla kepada Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas bersama 25 pencetus inovasi pelayanan publik terbaik lainnya di Jakarta, Rabu (29/4/2015).
Lahir procot artinya sesaat setelah kelahiran, orang tua bayi bisa membawa pulang akta kelahiran sang bayi saat keluar dari lokasi persalinan. Sejak 2013 sampai April 2015, lewat pelayanan ini sudah diterbitkan 15. 675 lembar akta kelahiran.
"Setiap pemerintah daerah dituntut untuk memberikan layanan publik yang cepat, murah, dan efisien. Penerbitan akta ini gratis dan singkat," ujar Anas dalam rilis yang diterima Surya, Jumat (1/5/2015).
Tempat persalinan yang melayani program itu adalah seluruh Puskesmas di Banyuwangi yang berjumlah 45 unit, dua rumah sakit pemerintah, dan lima RS swasta yang telah bekerja sama denganPemkab Banyuwangi.
"Kami selanjutkan akan meneruskan program ini sampai ke bidan-bidan dengan sistem teknologi informasi dalam kerangka Banyuwangi Digital Society. Jadi, begitu lahir di tempat bidan, hari itu juga bisa dapat akta kelahiran," imbuh Anas.
Syarat yang dibutuhkan untuk kepengurusan akta lahir super-kilat ini antara lain, Kartu Tanda Penduduk (KTP) orangtua, Kartu Keluarga (KK) dan nama calon bayi.