Pin It

Peserta mengikuti ujian calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Gelora Bung Karno, Jakarta, kemarin. Berdasarkan data Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, sebanyak 1.612.854 orang mengikuti tes CPNS di seluruh Indonesia.JAKARTA – Sebanyak1.612.854 orang mengikuti tes calon pegawai negeri sipil (CPNS). Mereka akan memperebutkan 60.000 kursi CPNS umum dan 216.000 kuota honorer. Penerimaan CPNS ini diharapkan bisa mengurangi pengangguran intelektual di Indonesia.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan dan RB) Azwar Abubakar mengatakan, tes tertulis atau tes kompetensi dasar (TKD) CPNS tahun ini diikuti oleh 963.872 peserta dari pelamar umum. “Peserta tes juga datang dari 648.982 peserta dari tenaga honorer kategori 2 (K-2),” katanya di Jakarta kemarin. Azwar menambahkan, honorer K-2 yang mengikuti tes terdiri atas 86.351 orang untuk kementerian/ lembaga dan 562.631 tersebar di hampir seluruh daerah.

Dari jumlah itu, pemerintah menyiapkan kuota 30% atau sekitar 216.000 untuk diangkat menjadi CPNS. Pada hari yang sama honorerK- 2jugamengikutiteskompetensi bidang selain ujian TKD. Sementara pelamar umum yang dipanggil mengikuti tes sebanyak 210.109 peserta diantaranya tersebar di 21 kementerian/ lembaga. Pemerintah pusat rencananya hanya menerima 20.000 orang. Sedangkan 753.763 orang memperebutkan 40.000 formasi yang telah ditetapkan di 256 pemerintah daerah.

Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Eko Soetrisno mengatakan, tes kompetensi bidang bagi tenaga honorer K-2 terdiri atas bidang kesehatan, pendidikan, dan administrasi umum. Dia menambahkan, setelah selesai tes seluruh lembar jawaban komputer akan dikirim ke pengolahan hasil tes di suatu tempat khusus dan steril. “Panitia dibantu oleh konsorsium PTN (perguruan tinggi negeri) dan tim quality assurance (QA),” ucapnya.Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar menyatakan, penerimaan CPNS akan mengurangi angka pengangguran intelektual.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), meskipun angka pengangguran terus menurun, jumlah pengangguran terbuka di Indonesia masih mencapai 7,17 juta (5,92%). Perinciannya, 610.000 orang pengangguran intelektual lulusan pendidikan diploma I/II/III sebanyak 190.000 (2,69%) dan lulusan universitas sebanyak 420.000 (5,88%).

Muhaimin berharap para peserta tes CPNS terbaik yang lulus bisa segera bekerja. Mereka akan membantu proses reformasi birokrasi yang telah berjalan dan upaya peningkatan kualitas pelayanan publik di jajaran pemerintah. Namun, Muhaimin mengingatkan para lulusan perguruan tinggi lain jangan mengandalkan penerimaan CPNS saja, tapi diharapkan dapat membuka lowongan pekerjaandenganberwirausaha. “Para sarjana lulusan perguruan tinggi tak bisa lagi hanya mengandalkan ijazah dalam mencari pekerjaan.

Para sarjana harus memiliki kompetensi dan keterampilan kerja yang baik sehingga dapat terserap pasar kerja dengan cepat,” kata Muhaimin. Dia juga menyatakan saat ini Indonesia dalam keadaan darurat sumber daya manusia (SDM) yang tidak memiliki keterampilan dan kompetensi kerja serta berdaya saing tinggi dalam pasar kerja. “Kebijakan peningkatan SDM Indonesia masih berkutat pada wajib belajar enam tahun hingga sembilan tahun. Padahal ini tidak akan mampu meningkatkan kompetensi kerja SDM Indonesia dalam menyongsong AEC (ASEAN Economic Community) 2015,” papar Muhaimin.Honorer di DKI JakartaSementara di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, sebanyak 17.878 pegawai tenaga honorer mengikuti seleksi CPNS kemarin.

Kepala Bidang Pengembangan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Chaidir mengungkapkan, pegawai honorer yang mengikuti tes itu karyawan yang telah bekerja di sejumlah unit kerja Pemprov DKI Jakarta selama bertahuntahun. Seleksi yang digelar ini diharapkan dapat memberikan kepastian jaminan nasib bagi mereka yang bekerja selama ini, terutama untuk mendapatkan jaminan hari tua.

Tetapi, dari seleksi yang berlangsung di enam lokasi itu, Pemprov DKI Jakarta belum dapat memutuskan untuk mengangkat mereka. “Semua bergantung Kemenpan dan RB,” ujarnya. Adapun lokasi ujian mereka yakni Gedung Sebaguna Pertamina Simprug Jakarta Selatan, Gedung Olahraga (GOR) Kecamatan Ciracas Jakarta Timur, GOR Soemantri Brodjonegoro Kuningan Jakarta Selatan, GOR Kecamatan Cempaka Putih Jakarta Pusat, GOR Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur, dan GOR Kecamatan Makasar Jakarta Timur.

Mereka berasal dari pegawai honorer di bidang guru, kesehatan, maupun tenaga teknis. Dalam seleksi ini hasil TKD dan kompetensi bidang diserahkan ke Kemenpan dan RB untuk diputuskan berapa orang yang bisa masuk menjadi PNS. Menurutnya, pengangkatan pegawai honorer ini menjadi PNS juga untuk menutupi jumlah PNS yang akan memasuki masa pensiun di DKI Jakarta. Hingga Desember ini terdapat sebanyak 4.015 PNS akan memasuki masa purnabakti.

Nomor Ujian SilumanUjian CPNS 2013 kategori 2 (K 2) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah diwarnai dengan ditemukannya puluhan nomor tes “siluman”. Sejumlah peserta ternyata memiliki dua nomor ujian yang berbeda. Keberadaan puluhan nomor tes “siluman” tersebut ditemukan oleh Komisi A DPRD Kudus saat memantau pelaksanaan tes CPNS jalur K 2 yang digelar di SMAN 1 Bae. Nomor tes tersebut tertempel di meja peserta dan daftar yang ditempelkan di masing-masing ruangan.

Namun saat dicek ternyata peserta tes yang memiliki nomor tersebut juga memiliki nomor tes lain. “Ini ada apa? Masak ada satu orang peserta tapi punya nomor tes ganda (dobel),” kata Ketua Komisi A DPRD Kudus, Kadaryono saat melakukan pemantauan kemarin. Terkait persoalan ini, Komisi A akan meminta laporan secara resmi data rinci berapa nomor ganda yang muncul saat ujian. Pihaknya akan menelusuri mengapa nomor ganda tersebut bisa muncul. Apakah karena faktor ketidaksengajaan atau alasan lainnya.

Kadaryono khawatir, nomor ganda tersebut digunakan untuk kepentingan yang tidak semestinya, seperti praktik perjokian atau membuka peluang adanya peserta titipan. “Harus ditelusuri jangan sampai terjadi kecurangan karena faktor ini,” tegasnya. Saat dikonfirmasi, Ketua Panitia Ujian CPNS Kudus, Noor Yasin menyangkal adanya permainan terkait temuan nomor tes ganda tersebut. Yasin yang juga menjabat Sekda Kudus berdalih, nomor ganda tersebut karena kesalahan administrasi panitia pusat.

Sebab, data peserta ujian K2 di Kudus total berjumlah 504 orang. Namun, saat dilaporkan ke pusat, nomor ujian yang keluar jumlahnya bertambah menjadi 530 orang. ”Jadi ini hanya kesalahan administrasi saja,” ucapnya. Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Ade Irawan menyatakan, pihaknya memantau semua tahapan tes CPNS mulai dari perencanaan, penetapan formasi, hingga proses pemberkasan untuk penetapan nomor induk pegawai (NIP).Sejak penggandaan hingga distribusi soal tes, ICW bahan sudah mengawasi. “Temuan dan pengaduan yang masuk ke posko akan didalami ICW. Jika data masih dianggap kurang, ICW akan melakukan investigasi,” ungkapnya. Ade menerangkan, pemantauan yang dilakukan semua pihak dalam proses seleksi CPNS dilakukan sebagai langkah pencegahan korupsi dalam birokrasi. ● neneng zubaidah/ ilham safutra/ m oliez/ant            

SUmber: http://www.koran-sindo.com/node/341932


Cetak   E-mail