PRABUMULIH - Pasca dilakukannya uji publik terhadap 243 honorer yang terdaftar dalam Honorer Kategori dua (K2), Forum Honorer Indonesia (FHI) mengaku telah mengantongi nama-nama “honorer siluman”.
Tidak tanggung-tanggung, FHI mengaku telah mengantongi puluhan nama honorer siluman tersebut.
“Hingga saat ini kita sudah mengantongi puluhan nama honorer yang diduga siluman,” ujar Koordinator Wilayah Forum Honorer Indonesia Provinsi Sumatera Selatan, Hasbi SPd MM kepada wartawan kemarin.
Menurut Hasbi, daftar honorer “siluman” itu dalam waktu dekat akan disampaikan pihaknya kepada badan kepegawaian daerah (BK) Kota Prabumulih.
“Masukan masyarakat yang disampaikan kepada kita ini akan kita sampaikan ke BKD dalam waktu dekat,” ucapnya seraya berharap agar masukan itu dapat ditindaklanjuti pihak BKD nantinya.
Dikatakan Hasbi, data sejumlah nama yang diduga “siluman” itu juga akan diperkuat beberapa bukti . “Sejumlah nama yang kita dapat ini baru tahap awal, tidak menutup kemungkinan ini bertambah,” ungkapnya.
Diungkapkan Hasbi, beberapa bukti dan dugaan honorer siluman itu yakni adanya nama di daftar honorer itu tapi pada saat dicek ke instansi tempat bekerja yang bersangkutan tidak ada lagi.
“Ada indikasi ada nama, tapi orangnya tidak ada. Kemudian ada juga namanya ada, orangnya sudah lama pindah,” terangnya seraya menunjukkan bukti-bukti dan daftar nama honorer yang diduga siluman itu kepada wartawan.
Beberapa indikasi lainnya yang menguatkan kalau sejumlah nama dari puluhan honorer itu tidak memenuhi syarat. “Daftar ini nanti akan kita sampaikan juga ke DPRD,” tukasnya.
Hasbi berharap dalam melakukan uji publik ini, pihak BKD untuk transparan dan mau menunjukkan bukti-bukti para honorer yang diduga bermasalah tersebut. “Sehingga daftar honorer K2 khususnya di kota Prabumulih ini benar-benar mereka yang murni honorer dan memenuhi syarat. Sehingga tidak merugikan para honorer murni maupun merugikan Negara,” pungkasnya.
Terpisah Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Prabumulih Drs H Sobban Asmuni MM kepada wartawan mengatakan, pihaknya telah menerima sebanyak delapan sanggahan dari masyarakat terkait dugaan kecurangan, yang dilakukan oleh honorer K2.
“Sebanyak delapan sanggahan yang kita terima dari masyarakat, terkait dugaan kecurangan oleh para honorer K2,” bebernya.
Dari delapan yang ditindak lanjuti kasusnya, dua diantaranya telah mengundurkan diri terlebihdahu sebelum pihaknya melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
“Sedangkan sisanya saat ini, masih kita proses lebih lanjut. Jika terbukti nantinya seperti halnya dua yang mengundurkan diri. Terpaksa kita batalkan, masuknya mereka sebagai honorer K2,” tuturnya. (abu)
Sumber: http://www.jpnn.com/read/2013/04/09/166550/Klaim-Kantongi-Nama-nama-Honorer-Siluman-