PALEMBANG –Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sumsel Muzakir mencemaskan akan terjadi kekurangan soal dan lembar jawaban komputer (LJK) dalam pelaksanaan ujian calon pegawai negeri sipil (CPNS) dan honorer kategori 2 (K2) 2013.
Kecemasan Muzakir cukup beralasan, karena terjadi perubahan jumlah peserta ujian. Di mana terdapat honorer K1 yang harus turun untuk mengikuti ujian, seperti honorer K2. “Jadi, kita harus mengantisipasi jika suatu daerah mengalami kekurangan soal dan LJK sejak sekarang, dengan menghitung kembali berapa banyak keperluan daerah masing-masing,” ucap Muzakir dibincangi di selasela acara Penyerahan Soal dan LJK CPNS 2013 dari Panitia Pusat ke Panitia Provinsi dan Panitia Kabupaten/Kota, di Kantor Pol PP Provinsi Sumsel, kemarin.
Jika telah diketahui berapa banyak kebutuhan daerah masing-masing terkait dengan adanya perubahan jumlah honorer yang akan mengikuti ujian, pihaknya akan segera melapor ke pusat untuk mendapatkan pengarahan lebih lanjut. “Kita masih ada waktu dua sampai tiga hari untuk mempersiapkan soal dan LJK secara penuh. Jangan sampai saat pelaksanaan nanti terdapat kekurangan,” ujar dia.
Adapun jumlah honorer K2 yang mengikuti ujian pada tahun ini mencapai 14.340 orang. Di mana jumlah terbesar terdapat di Kabupaten OKI dengan 1.658 honorer dan Kota Palembang 1.574 honorer. Sementara daerah paling sedikit adalah Kota Pagaralam sebanyak 113 honorer dan Pemprov Sumsel 186 honorer. Dalam kesempatan itu, Muzakir juga memastikan, panitia akansegera membakarsoalujian yang telah digunakan, dan akan langsung mengirimkan lembar jawaban komputer (LJK) ke Jakarta untuk diperiksa.
Hal tersebut dilakukan sesuai dengan SOP yang dikeluarkan oleh Badan Kepegawaian Nasional (BKN) dan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan dan RB). Sementara itu, dalam pencetakan soal ujian kali ini terdapat perbedaan. Di mana soal untuk honorer K2 seluruhnya dicetak oleh panitia pusat. Sementara soal untuk CPNS umum pencetakannya dibagi menjadi dua tempat.
“Untuk soal CPNS Kabupaten OKU, OKU Timur, dan OKU Selatan pencetakannya menggunakan jasa PPJK. Kalau untuk Kabupaten OI, Muaraenim, Pagaralam, Lahat, dan OKI dilakukan Balai Pustaka Jakarta. Semua soal ujian tersebut langsung dikirim ke kabupaten/kota masing-masing,” ungkap Muzakir. Soal-soal tersebut terbagi dalam dua jenis, yakni soal untuk CPNS tingkatan DIV, SI, S2, dan S3, dan soal untuk tingkatan SD, SMP, SMA, dan DIII.
“Dua jenis soal itu tidak sama, karena masing-masing soal memiliki tingkat kesulitan tersendiri dan tidak dapat dikerjakan oleh tingkatan yang lain,” tegas dia. Sementara itu, Asisten IV Bidang Administrasi dan Umum Setda Sumsel Samuel Chotib berharap proses penyaluran, penyimpanan, hingga pelaksanaan ujian CPNS dan honorer K2 tahun ini di Sumsel dapat berjalan dengan baik.
Berdasarkan surat pemberitahuan dari MenPAN dan RB, pihaknya mendapatkan pengarahan untuk mencari solusi agar penyerahan soal dan LJK dapat merata di setiap daerah. Dengan begitu, tidak terjadi kekurangan soal dan LJK saat pelaksanaan ujian. “Untuk mengatasi hal ini, kita langsung berkoordinasi dengan seluruh daerah,” ujar dia.
Palembang Terima 3.488 Naskah Soal
Kepala BKD Kota Palembang Kurniawan mengungkapkan, kemarin pihaknya menerima 3.488 berkas naskah soal tes CPNS kategori 2, dari Pemprov Sumsel, pada pukul 15.00 WIB. Dengan dikawal langsung petugas dari Kepolisian, Inspektorat, dan Satpol PP, naskah soal ini dibawa lang-sung ke salah satu ruangan di kantor BKD untuk diinapkan. Pintu ruangan pun disegel dengan kunci gembok dan tanda garis polisi.
Naskah soal ini terdiri dari tes kemampuan dasar dan tes kemampuan bidang masingmasing sebanyak 1.744 lembar. Sementara sisa 174 lembar lagi sudah sesuai SOP, untuk dilebihkan sebanyak 10%. “Sampai hari Minggu, naskah ini kita inapkan,” ujarnya. Dia menyebutkan, jumlah peserta ujian kali ini sebanyak 1.570 orang. Sebelumnya, tercatat 1.581 peserta, tapi diketahui sembilan orang berhenti dan dua orang berhalangan karena sakit stroke dan meninggal.
“1.570 orang ini akan mendapatkan dua naskah soal. Yang pertama TKD di pukul 08.00–11.00 WIB, selanjutnya TKB di pukul 12.00–13.30 WIB,” tuturnya. Untuk lokasi ujian, pihaknya sudah menyiapkan tiga sekolah, yaitu SMAN 1 untuk 658 guru dengan 34 ruangan, SMAN 18 untuk 90 tenaga kesehatan, dan SMAN 10 bagi 846 tenaga teknis. “Penomoran di lokasi baru akan kita lakukan Sabtu, menunggu sekolah sudah kosong dari proses belajar mengajar,” tegas dia.
Kabid Pembinaan dan ADM Perizinan Pegawai Sulhijawati menambahkan, pengamanan melekat terhadap naskah soal dan LJK dilakukan berkoordinasi dengan kepolisian. Namun, untuk pengawasan selama ujian akan diberdayakan para guru sekolah setempat. “Untuk pengumuman tetap kembali ke pusat pada 14 De-sember mendatang,” ujarnya. amarullah diansyah/ yulia savitri