1. PSC 119 SATRIA – Kabupaten Banyumas
2. Pak Tuji – Kabupaten Karanganyar
3. Protades – Kabupaten Kendal
4. Aplikasi Kudu Sekolah – Kabupaten Pekalongan
5. Jek-Mil – Kabupaten Magetan
6. Ojek Darah Online (ODO) – Kabupaten Lamongan
7. Gelas Mempesona Hati – Kabupaten Trenggalek
8. Kenek Beraksi - Kabupaten Trenggalek
9. Elektronik Barang Inventaris (e-BI) – Kabupaten Situbondo
Foto: clr/don/rum/HUMAS MENPANRB
Tahap presentasi dan wawancara Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2021 memasuki hari kedelapan. Hari ini, Rabu (07/07), sembilan inovator mempresentasikan hasil terobosannya di hadapan Tim Panel Independen. Sesi pertama dibuka oleh Dinas Kesehatan Pemkab Banyumas dengan inovasi PSC 119-SATRIA, yakni sistem aplikasi terpadu rujukan, informasi kesehatan, dan ambulans gawat darurat. Pemkab Karanganyar melanjutkan presentasi berikutnya. Disdukcapil Karanganyar membawakan inovasi yang dinamakan Pelayanan Akta Perkawinan Pitu Dadi Siji atau Pak Tuji. Inovator ketiga yang tampil adalah Pemkab Kendal, dengan inovasi Protades, yaitu Program Digitalisasi Buku Letter C Desa.
Pemkab Pekalongan mendapat kesempatan berikutnya dengan membawakan inovasi Aplikasi Kudu Sekolah, menjamin anak tidak sekolah terdata, terkonfirmasi, terpantau, dan terdampingi untuk kembali sekolah. Dilanjutkan oleh Pemkab Magetan yang mempresentasikan inovasi Jek-Mil (Ojek Ibu Hamil). Sesi pertama ditutup oleh Pemkab Lamongan dengan inovasi ODO atau Ojek Darah Online.
Sesi dua dibuka dengan dua inovasi dari Pemkab Trenggalek. Pertama adalah Gelas Mempesona Hati atau Gerakan Lansia Sehat Mewujudkan Masyarakat Peduli Persoalan Kesehatan di Hari Tua Nanti. Inovasi kedua dari Pemkab Trenggalek adalah Kakek Nenek Bersama Awasi Kesehatan Generasi atau Kenek Beraksi. Penutupan hari ini oleh inovasi Elektronik Barang Inventaris (e-BI) Sehati dengan Masyarakat Bersahabat dengan Corona, yang merupakan inovasi ciptaan Pemkab Situbondo.