Pin It

20220321 866 Persen Masyarakat Indonesia Telah Miliki Antibodi

Foto: Tangkapan Layar YouTube Kemenkes

 

Jakarta, InfoPublik - Sebanyak 86,6 persen masyarakat Indonesua tercatat telah memiliki antibodi pada Desember 2021. Antibodi ini tidak mencegah penularan namun mencegah hospitalisasi dan kematian.

Hal tersebut dikatakan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin saat konferensi pers Hasil Serologi Survey Nasional pada Kamis (18/3/2022) secara virtual.

“Itu sebabnya kita lihat kemarin pada Januari 2022 walaupun sudah tinggi 86,6 persen, tetap jumlah kasusnya naik lebih tinggi dari varian Delta. Hingga hospitalisasinya hanya seperempat hingga seperlima dari Delta dan kematiannya sepersepuluh dari Delta,” kata Menkes Budi.

Ia pun mengingatkan masyarakat untuk tetap menggunakan masker untuk mencegah penularan.

Data juga menunjukkan imunitas paling tinggi terjadi karena adanya dua kombinasi yaitu infeksi dan imunisasi. Menkes Budi meminta masyarakat untuk segera vaksinasi sebelum tertular karena vaksinasi bisa melindungi dari hospitalisasi.

Menkes Budi mengatakan pemerintah akan terus melakukan survey secara rutin untuk melihat perkembangan antibodi di masing-masing kabupaten/kota/provinsi.

“Nantinya akan ada kebijakan-kebijakan yang diambil dalam menghadapi pandemi dengan seimbang secara politik sosial ekonomi budaya dengan kesehatan berbasis bukti,” kata Menkes Budi.

Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri Serologi Survey Nasional untuk mengestimasi proporsi orang di populasi yang memiliki antibodi SARS-CoV-2, berdasarkan pernah terdiagnosis Covid-19 dan status vaksinasi di tingkat populasi. (*)