Gubernur Gorontalo Rusli Habibie (paling kanan) didampingi Bupati Gorontalo Utara Indra Yasin (Kedua dari kanan) saat meninjau aktivitas ekspor 2000 Ton Jagung ke Filipina di Pelabuhan Anggrek, Gorut, Rabu (01/07).
GORONTALO - Provinsi Gorontalo kembali melakukan ekspor jagung. Tidak tanggung-tanggung, kali ini jumlahnya mencapai 2.000 ton, dengan tujuan ke Filiphina. Gubernur Gorontalo Rusli Habibie didampingi Asisten II Anis Naki serta Kadis Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Mulyadi Mario, meniinjau langsung proses ekspor jagung tersebut.
“Ini tentu saja menjadi berkah buat petani. Apa yang mereka tanam dan pelihara selama ini bisa terjual. Terlebih sebentar lagi mau lebaran kita harapkan ada uang yang beredar di tingkat petani,” ujar Rusli saat meninjau proses pemuatan jagung yang akan diangkut dengan kapal Esa berbendera Filiphina yang sandar di Pelabuhan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara, Rabu (01/07).
Ekspor jagung Gorontalo yang sudah terjadwal hingga Juli mencapai 95.967 Ton dengan nilai Rp 555 Milyar lebih. Angka itu belum termasuk total pengiriman jagung antar pulau senilai Rp 423 Milyar. “Dengan demikian ada 978 Milyar Rupiah yang berputar untuk membeli jagung dari petani Gorontalo,” ungkap Gubernur.
Mantan Bupati Gorontalo Utara itu mengemukakan, untuk musim tanam September nanti pihaknya tengah menyiapkan bantuan untuk pertanian jagung yang lebih besar, untuk membiayai bibit, pupuk, alsintan dan obat obatan. “Tahun ini ada bantuan untuk lahan jagunfg seluas 70 Ribu Hektar. Sekarang sudah tersedia kurang lebih 45 ribu Hektar, tersebar di berbagai kabupaten/kota. Semua bantuan kita arahkan untuk mendorong peningkatan produktivitas jagung dan peningkatan kesejahteraan petani,” imbuhnya.
Rusli meminta kepada dinas terkait untuk segera menyiapkan bantuan yang dibutuhkan sebelum musim tanam September mendatang, dan agar proses pengadaan bantuan jagung bisa dilakukan paling lambat Juli ini agar bisa tersalurkan tepat waktu tanam.
Sementara itu, Kadis Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Mulyadi Mario mengaku optimis produktivitas jagung bisa ditingkatkan hingga akhir tahun. Selain ketersediaan benih dan pupuk yang memadai, Pemprov Gorontalo juga ikut memberi perhatian pada masalah pasca panen petani. “Contohnya untuk penyediaan lantai jemur. Bapak gubernur minta agar disiapkan tahun ini di sentra sentra produksi untuk mendukung pengeringan jagung. Standarisasi sewa mesin Jhoon Deer juga sudah kami lakukan sehingga biaya produksi petani terkontrol dengan baik,” terang Mulyadi. (ags/HUMAS MENPANRB)