BATANG – Pemerintah Kabupaten Batang kembali menggelar festival anggaran minggu (13/3). Dalam kegiatan ini, semua penggunaan anggaran dari jajaran dari jajaran SKPD, kecamatan, instansi vertikal, sampai tingkat desa dibuka kepada masyarakat.
Acara tersebut dibuka oleh Deputi bidang Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokras (PANRB) Mirawati Sudjono dengan pemukulan gong dan pemotongan pita.
Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo mengatakan, festival anggaran ini dibuat sebagai wujud komitmennya untuk membangun pemerintahan yang terbuka pada rakyat, serta bentuk pertangguangjawaban atas penggunaan anggaran pembangunan yang ada. Masyarakat Batang sebagai pemilik anggaran harus tahu dana pembangunan tersebut digunakan untuk apa saja. “Melalui festival anggaran ini, tidak ada anggaran yang ditutup-tutupi,” ujarnya.
Dia menjelaskan, Festival Anggaran ini memberikan gambaran sejauh mana program dan alokasi kebijakan anggaran daerah. Dari pelayanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, infrstruktur, peningkatan ekonomi di pedesaan sampai program pembangunan lainnya.
Anggaran daerah melalui APBD, kata Yoyok bukanlah sesuatu yang tertutup. Tapi justru harus diketahui secara luas oleh masyarakat. Yoyok mengaku, Sebelum menggelar Festival Anggaran, dirinya membuat pamflet berisi rincian pertanggungjawaban penggunaan anggaran.
Di Indonesia, tidak banyak kepala daerah yang berani buka – bukaan soal anggaran karena memiliki banyak kepentingan. Namun dirinya berani melakukan hal tersebut karena komitmennya membangun keterbukaan pada masyarakat, sekaligus membawa semangat perubahan dan anti korupsi di dunia birokrasi.
Dalam Festival Anggaran tersebut, masyarakat bisa datang langsung keberbagai stan SKPD dan lembaga pemerintah lainnya di acara tersebut. Masyarakat bisa secara kritis mencermati anggaran yang di gunakan oleh lembaga – lembaga pemerintah tersebut.
Dalam kesempatan itu, Mirawati Sudjono mengapresiasi apa yang dilakukan pemerintah kabupaten Batang di bawah kepemimpinan Bupati Yoyok Riyo Sudibyo. Menurutnya, festival anggaran ini merupakan salah satu bentuk inovasi pembangunan yang perlu ditiru daerah lain. Saat ini, katanya, Indonesia membutuhkan program-program inovasi untuk mendorong kemajuan bangsa. Jangan hanya membuat program yang biasa-biasa saja. Tingkatkan pelayanan pada masyarakat dengan inovasi,” ujarnya.
Dengan demikian, Mira berharap Indonesia tidak terus tertinggal. “Festival anggaran ini semangatnya adalah transparasi itu berarti ada nilai nilai integritas, kejujuran dan partisipasi masyarakat,”katanya. (dit/HUMAS MENPANRB)