GORONTALO - Pemerintah Provinsi Gorontalo kembali menggelar mudik gratis bagi warga Gorontalo yang ada di rantau. Untuk tahun ini sebanyak 350 orang yang tersebar di berbagai daerah akan difasilitasi pulang kampung ke Gorontalo. Dari 350 orang itu, 200 orang tinggal di Makassar Sulawesi Selatan, 100 orang di Jawa (Jakarta, Surabaya, Bandung dan Yogjakarta) serta 50 orang di Palu, Sulawesi Tengah.
Gubernur Rusli Habibie menuturkan, program mudik gratis ini sengaja digelar untuk memberikan kesempatan kepada warga Gorontalo di rantau agar bisa pulang kampung dan bersilaturahmi dengan keluarga. Ini merupakan program kedua kalinya setelah sebelumnya tahun lalu pernah di gelar.
“Syaratnya adalah warga Gorontalo yang kurang mampu dan sudah lama tidak berlebaran di Gorontalo. Kami ingin beri mereka kesempatan merasakan indahnya lebaran di kampung halaman sendiri,” ujar Rusli Hal dalam rapat koordinasi program Ramadhan di Gorontalo, Senin (29/6).
Terkait dengan mekanisme pendataan peserta mudik, Gubernur menyerahkan sepenuhnya kepada pengurus Kerukunan Keluarga Indonesia Gorontalo (KKIG) yang tersebar di daerah daerah. Ia meminta agar pengurus KKIG bisa terus berkoordinasi dengan pemprov terkait nama nama peserta mudik. “Kita sudah siapkan anggaran sebesar 500 Juta Rupiah. Dana itu untuk membiayai transportasi pemudik dengan menggunakan kapal laut dan transportasi darat pulang-pergi,” bebernya.
Sementara itu Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Perhubungan dan Pariwisata Hendrik Toy mengemukakan, saat ini persiapan mudik gratis terus dimatangkan. Ia menuturkan, untuk mudik gratis bagi warga di Makassar sudah tidak ada kendala. Saat ini yang menjadi kendala soal kesesuaian jadwal pelayaran untuk peserta mudik dari pulau Jawa.
“Untuk 200 warga Makassar rencananya akan kita berangkatkan dengan Kapal KM Tilong Kabila tanggal 6 Juli dan dijadwalkan tiba di Pelabuhan Kota Gorontalo 9 Juli. Dari pelabuhan kita menyiapkan bus untuk diantar ke rumah masing masing,” terangnya.
Lebih lanjut Hendrik menjelaskan, untuk pelayaran dari pulau Jawa tidak ada kapal yang tiba sebelum lebaran. Di satu sisi, pihaknya mengharapkan para pemudik minimal sudah berada di Gorontalo paling lambat H-3 sebelum lebaran.
“Kita sudah berkoordinasi dengan PT Pelni dan sejauh ini tidak ada pelayaran regular dari Jawa ke Gorontalo. Kalaupun ada hanya akan turun di Bitung, Sulawesi Utara setelah lebaran,” imbuhnya.
Untuk menyikapi hal tersebut, Pemprov Gorontalo berupaya menggandeng TNI Angkatan Udara di Makassar agar bisa menyewakan pesawat Hercules. Pesawat itu diharapkan bisa memobilisasi peserta mudik dari pulau Jawa pergi pulang. (ags/HUMAS MENPANRB)