Presiden Jokowi saat memberikan keterangan pers di Kantor Kementerian ESDM Senin (29/2) pagi. (Foto:Humas/Jay)
JAKARTA - Presiden Joko Widodo menjelaskan bahwa keputusan mengenai blok Masela masih dalam proses studi dan baru akan diputuskan pada tahun 2018.
"Keputusan investasi itu nantinya ada di 2018. Oleh sebab itu kita memerlukan waktu untuk memberikan peluang kepada investor apakah (pembangunannya) di darat atau di laut," ucap Presiden Jokowi setelah menyaksikan acara Penandatanganan Kontrak Kegiatan Strategis Tahun Anggaran 2016 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di lobi Kementerian ESDM, Senin 29 Februari 2016.
Namun, Presiden sejak awal memberikan penegasan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) agar eksploitasi ini bermanfaat bagi wilayah Indonesia bagian timur.
"Yang paling penting, saya ingin bahwa eksploitasi ini nantinya ke depan bermanfaat bagi pengembangan di Indonesia bagian timur. Kuncinya di situ! Jangan sampai hanya diambil dan rakyat yang berada di sekitar itu tidak mendapatkan manfaatnya," tegas Jokowi.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga menyerukan untuk mulai memikirkan masalah oil fund (petroleum fund) yang akan berguna untuk ketahanan energi ke depannya.
"Kita perlu memulai memikirkan masalah oil fund dalam rangka ketahanan energi ke depan. Juga dalam rangka Pengembangan wilayah-wilayah di sekitar tempat yang dieksploitasi. Jangan sampai uang semuanya dipakai sehingga kita tidak punya uang yang bisa dimanfaatkan oleh anak cucu kita. Itu baru didesain semuanya," tukasnya.
Presiden mengingatkan kementerian/lembaga (K/L) agar mengutamakan hasil produksi dalam negeri ketika melaksanakan proyek di K/L masing-masing. “Batasi yang namanya impor, barang impor. Dan sekali lagi, ini jangan sampai banyak alasan mengenai local content ini,” ujar Jokowi.
Presiden mencontohkan, selama ini banyak yang menyampaikan kepadanya bahwa proyek harus dikerjakan dengan menggunakancontent impor seperti pipa karena barang tersebut tidak diproduksi di dalam negeri atau harganya lebih mahal di dalam negeri.
“Saya cek, saya perintah mana speknya mana, kita carikan ternyata bukan ada, tapi banyak. Hati-hati masalah ini, yang sering menggunakan barang-barang impor, pasti akan saya kejar benar atau tidak benar” kata Jokowi.
Selain menggunakan konten lokal, Presiden Jokowi, juga mengingatkan agar pelaksanaan proyek harus dapat menyerap tenaga yang sebanyak-banyaknya.
Terakhir, Presiden menekankan pentingnya mengikutsertakan kontraktor lokal dalam pelaksanaan proyek agar dapat menggerakan perekonomian di tempat atau daerah pelaksanaan proyek. “Uangnya harus ditinggal di daerah sehingga ekonomi di daerah jalan karena uangnya ditinggal di sana. Kontraktornya sekali lagi dilibatkan kontraktor-kontraktor kecil yang ada di daerah itu,” kata Presiden.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi memerintahkan kepada Menteri ESDM serta kepala daerah penerima manfaat untuk terus memantau dan memonitor pelaksanaan proyek yang sudah ditandatangani. “Bila ada masalah segera ambil keputusan, segera selesaikan. Jangan terlalu banyak didiskusikan, jangan terlalu banyak diseminarkan, jangan terlalu banyak dikaji-dikaji-dikaji, putuskan. Lihat lapangan, putuskan,” tegas Presiden.
Diingatkan juga bahwa birokrasi harus menjadi sumber solusi jika ada masalah dalam pelaksanaan pembangunan. “Ibarat orang bermain bola, Saudara-saudara ini strikernya, penyerang yang tugasnya membikin gol, agar proyeknya ini gol, bukan asyik menjaga gawang sehingga tidak ada yang menggolkan,” pungkas Jokowi. (PR)