Pin It

CIBINONG- Proses menjadi tua mengakibatkan para Lanjut Usia (Lansia) khususnya di Kabupaten Bogor mengalami kemunduran fisik dan mental. Salah satu permasalahan yang mendasar para Pra Lansia atau Lansia adalah masalah kesehatan. Untuk itu, bertepatan di Hari Lanjut Usia (HALUN) Tahun 2016 Kementerian Kesehatan RI dan Pemerintah Kabupaten Bogor meluncurkan Rencana Aksi Nasional Kesehatan Lanjut Usia, untuk membina dan memberdayakan para Lansia di Kabupaten Bogor yang dilakukan di Gedung Tegar Beriman, Rabu (1/6).

Menteri Kesehatan RI, Nila Farid Moeloek mengatakan, Rencana Aksi Nasional Kesehatan Lansia ini dilakukan untuk memperdayakan Lansia Masyarakat melalui pembentukan dan pembinaan melalui pembentukan dan pembinaan Lasia melalui Posyandu Lansia atau Pospindu Lansia. Penanganan Kesehatan merupakan faktor utama untuk meningkatkan produktifitas dan pemberdayaan kelompok Pra Lansia dan Lansia tersebut.

“Ini kami lakukan melalui pengembangan kesehatan yang lebih mengutamakan pada peningkatan, pencegahan, dan pemeliharaan kesehatan disamping upaya penyembuhan dan pemulihan,” ungkap Nila.

Ia juga menjelaskan, berdasarkan hasil riset kesehatan dasar, penyakit terbanyak pada Lansia adalah hipertensi sebanyak 57,6 persen, artritis sebanyak 51,9 persen, dan stroke sebesar 46,1 persen. Sedangkan menurut Susenas angka kesakitan penduduk usia lanjut sebesar 25,05 persen, artinya bahwa dari setiap 100 orang lanjut usia terdapat 25 orang diantaranya mengalami sakit.

“Untuk itu, upaya-upaya yang kami lakukan agar Lansia dapat tetap sehat, aktif dan produktif yakni dengan lakukan aktivis fisik ringan 30 menit sehari atau senam lansia secara teratur, lakukan kegiatan yang mengasah otak, dan mengembangkan hobi sesuai kemampuan,konsumsi makanan bergizi seimbang, tidak merokok dan tentunya perbanyak hubungan sosial yang harmonis, serta kelola stress dengan baik,” tegasnya.

Sementara itu, Bupati Bogor Nurhayanti mengatakan, terbentuknya  15 puskesmas santun lansia, peningkatan sdm petugas pelayanan kesehatan yang dilatih geriatri setiap tahunnya sebagai upaya  meningkatkan kompetensi petugas dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap lansia. Selain itu memberikan pelayanan dalam gedung, dan pelayanan luar gedung seperti Posbindu dan PTM, melakukan kunjungan ke panti wreda dan kunjungan  rumah bagi lansia yang resiko tinggi.

“Untuk mendukung kesehatan lansia, pemerintah kabupaten bogor juga terus berupaya meningkatkan jumlah rumah yang sehat dan layak huni melalui program rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH). sampai dengan tahun 2015 sudah terealisasi 41.578 unit. pada tahun 2016 ini ditargetkan kembali sejumlah 15.000 unit rtlh akan direhabilitasi. sehingga mudah-mudahan pada tahun 2018 nanti rtlh yang dapat direhabilitasi akan memenuhi capaian target yang ditetapkan dalam rpjmd yaitu sejumlah 83.982 unit,” imbuh Nurhayanti. (Kominfo Kab.Bogor)