Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas menggelar pertemuan bersama BUMN Peruri di Jakarta, Senin (08/01).
JAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas menggelar pertemuan bersama BUMN Peruri di Jakarta, Senin (08/01). Pertemuan ini membahas kesiapan BUMN Peruri sebagai GovTech Indonesia.
Pada pertemuan tersebut Anas meminta BUMN Peruri agar mempercepat aktivitas transformasi untuk membangun kapabilitas. Percepatan transformasi ini perlu dilakukan karena Presiden telah memandatkan BUMN Peruri menjadi GovTech Sesuai Perpres No. 82/2023 tentang Percepatan Transformasi Digital dan Keterpaduan Layanan Digital Nasional.
Anas mengatakan percepatan transformasi yang perlu dilakukan yaitu meliputi kemampuan teknis implementasi dan pengembangan, rekrutmen dan pengelolaan SDM digital, serta kepatuhan melalui perjanjian penugasan, kerjasama, dan hukum. ”Ada tiga tantangan utama Peruri yang perlu difokuskan untuk kesuksesan penugasan ditopang dengan transformasi karakter yaitu kapabilitas internal, mekanisme penugasan, dan komunikasi strategis,” ujar Anas.
Menurutnya, GovTech sebagai tim digital Indonesia mempunyai kapabilitas penyelenggaraan yaitu mendukung K/L penanggung jawab layanan dan tidak mengambil alih, rekrutmen talenta digital terbaik, dan jaminan keberlanjutan digitalisasi pemerintah. Selain itu GovTech juga melakukan penguatan kemanan siber dan pelindungan data pribadi, serta fokus sistem atau apliklasi digital prioritas. “Fokus sistem prioritas dikembangkan dan diselenggarakan secara terpadu meliputi layanan publik terintegrasi dan infrastruktur publik digital (DPI),” kata Anas.
Layanan publik terintegrasi yang dimaksud yaitu pendidikan, kesehatan, bantuan sosial, dan SIM online. Sementara itu DPI meliputi identitas digital dasar, platform pertukaran data, pembayaran digital yang akan diintegrasikan pada portal administrasi pemerintahan dan portal layanan publik.
Anas berharap rekrutmen atau mobilitas talenta digital ke BUMN Peruri selesai di bulan Januari 2024. Talenta-talenta tersebut rencananya diambil dari tim digital instansi pemerintah; talenta digital BUMN; serta rekrutmen sumber daya manusia Perum Peruri. “Pemenuhan SDM ini perlu diperhatikan karena BUMN Peruri sebagai GovTech mempunyai penugasan yang besar dan strategis untuk kemajuan bangsa,” jelasnya.
Sementara itu Dirut Peruri Dwina Septiani Wijaya mengaku transformasi BUMN Peruri sebagai GovTech sudah dipersiapkan dengan baik melalui koordinasi dengan tim SPBE Nasional. “Memang saat ini yang paling disorot di Peruri adalah kesiapan SDM. Namun dari sisi human resource yang dimiliki serta dukungan dari tim SPBE, mudah-mudahan semua bisa terwujud lebih cepat,” kata Dwiana.
Banyaknya transformasi yang dilakukan BUMN Peruri dapat menjadi pengalaman berharga sebagai GovTech. Transformasi tersebut iantaranya yaitu transformasi produk High Security Printing ke produk High Security Digital seperti Peruri Code, Peruri Sign, dan Peruri Trust.
“Ditunjuk sebagai GovTech Indonesia merupakan the next milestone perjalanan perusahaan kami sebagai perusahaan teknologi milik pemerintah yang menjadi partner terpercaya dalam menjaga keaslian, keamanan, dan kedaulatan,” pungkasnya. (kar/HUMAS MENPANRB)