Pin It

Cover KIPP 2020

 

JAKARTA – Sejak berdiri pada tahun 1988, belum pernah ada zero kematian ibu dan bayi di Puskesmas Bonang II, Kabupaten Demak. Puskesmas tersebut berada di daerah pesisir yang padat penduduknya, dan ternyata itu menjadi salah satu faktor penyebab kematian ibu dan bayi karena adanya keterlambatan pendeteksian dengan karakterisik daerah pesisir.

Melihat kondisi tersebut, Puskesmas Bonang II membangun inovasi pemberdayaan masyarakat di tahun 2017 yang diberi nama Cengkraman Mata Elang (CME). Bupati Demak Muhammad Natsir menjelaskan bahwa inovasi CME mengandalkan kekuatan masyarakat dengan melibatkan kader kesehatan terlatih yang disebut dengan Kader Mata Elang. Kader tersebut bertugas sampai ke tingkat RW, memonitor para ibu hamil secara personal setiap saat dan melaporkan dengan laporan digital berbasis Android atau situs dengan aplikasi CME.

Melalui inovasi CME, Kabupaten Demak dapat memantau dan memberikan pelayanan terkait dengan kesehatan ibu agar dapat melahirkan dengan sehat dan selamat. Dengan pemantauan yang dilakukan oleh Kader Mata Elang dan dilaporkan melalui sistem cepat aplikasi CME, maka tidak akan ada lagi keterlambatan rujukan dan pelayanan.

“Inovasi CME merupakan inovasi dengan teknologi digital yang dapat dipakai mulai dari tingkat desa sampai tingkat kabupaten. Mampu menginformasikan dengan cepat kondisi perorangan ibu hamil dan dapat segera mengambil langkah cepat sehingga keterlambatan penanganan dapat ditekan seminimal mungkin,” jelasnya dalam Presentasi dan Wawancara Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tahun 2020 beberapa waktu lalu.

 

20200728 CME 1

 

Disampaikan bahwa Kader Mata Elang yang dilatih oleh petugas puskesmas merupakan penduduk setempat yang dipilih dan diberi tugas mengawasi perkembangan kesehatan ibu hamil di sekitarnya setiap saat, dimana hasil pemantauan akan dilaporkan kepada bidan desa melalui aplikasi CME berbasis Android.

Adapun alur penggunaan aplikasi CME yaitu dimulai dari input informasi ibu hamil yang dapat dilakukan oleh masyarakat/kader. Kemudian informasi direspon oleh puskesmas, selanjutnya melakukan visitasi/kunjungan ke ibu hamil sehingga akan diketahui kondisi kehamilan.

Jika kehamilan tanpa resiko akan dilakukan pemantauan dan penanganan normal. Sedangkan untuk kehamilan beresiko tinggi akan dilakukan pengawasan lebih intensif dengan tindakan rujukan ke RSUD.

Data tersebut akan tersimpan di aplikasi CME, yang pada saatnya nanti akan memberikan peringatan bila ada ibu hamil beresiko tinggi dan ibu hamil yang memasuki hari perkiraan lahir (HPL). Penggunaan aplikasi CME ini dapat memangkas alur penanganan ibu hamil, yang dulunya kurang efisien karena adanya kendala lambannya informasi, kurangnya sarana prasarana, dan beberapa hambatan lainnya. Sekarang menjadi lebih mudah, sederhana, cepat, efektif, dan dapat menjangkau sasaran yang lebih luas.

 

20200728 CME 2

 

“Aplikasi CME ini akan muncul notifikasi apabila ada ibu hamil resiko tinggi/kegawatdaruratan maupun HPL. Ditunjang dengan fasilitas mobil siaga, satu desa satu mobil siaga,” ujarnya.

Data menunjukkan bahwa tahun 2015 masih ada kematian ibu sebanyak 2 orang dan kematian bayi sebanyak 6 orang. Di tahun 2016 kematian ibu berjumlah 3 orang dan kematian bayi 7 orang. Namun setelah dua tahun inovasi berjalan, tidak ada kematian ibu dan hanya terdapat 2 kematian bayi di tahun 2019.

Kader Mata Elang yang terbentuk di tiap RW se-Kabupaten Demak mencapai total seluruhnya 2.554 orang. Sampai tahun 2019, inovasi CME telah diterapkan di semua puskesmas se-Kabupaten Demak. Berkat inovasi tersebut, sejumlah penghargaan dan apresiasi dapat diraih, dimana Puskesmas Bonang II juga menjadi tempat rujukan untuk belajar diantaranya sebagai tempat benchmarking Diklatpim IV Lampung Barat tahun 2018.

“CME ini juga dijadikan inovasi Quick Wins Smart City Kabupaten Demak dalam program 100 Kabupaten/Kota Pintar Se-Indonesia Tahun 2019 dan inovasi ini dinilai sebagai Juara I FKTP Berprestasi Tingkat Jawa Tengah dan Nakes Teladan Tingkat Nasional Tahun 2019,” pungkasnya. (byu/HUMAS KEMENPANRB)