Pin It

20180918 Munas Himabudhi

Presiden Jokowi memukul gong tanda dimulainya Munas I Permabudhi 2018, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (18/9) siang.

 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengkritik sebagian masyarakat yang sering menghabiskan energi untuk hal-hal yang tidak perlu. Ia menunjuk contoh, setiap hari di media-media sosial (medsos) isinya saling mencela, saling mencemooh, saling mengejek, hoax, kabar bohong, fitnah beredar hampir setiap hari.

“Apa energi kita mau kita habiskan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat seperti itu?” kata Presiden Jokowi dengan nada bertanya saat membuka Musyawarah Nasional (Munas) Ke-1 Persatuan Umat Budha Indonesia (Permabudhi) Tahun 2018, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (18/9) siang.

Akibat terlampu sering menghabiskan waktu untuk mengurusi media sosial itu, menurut Presiden, lupa semuanya kita bahwa ada persoalan besar yang harus diselesaikan, baik berupa kemiskinan, kesenjangan yang menjadi pekerjaan besar kita semuanya.

Selain itu, lanjut Presiden, karena habis waktu kita untuk mengurusi media sosial yang ramainya seperti itu, kita menjadi lupa bahwa dunia sekarang ini perubahannya sangat cepat sekali, sangat cepat sekali. Ia menunjuk ada artificial intellegence, ada 3D printing, ada internet of thing, ada virtual reality, ada bitcoin, cryptocurency.

“Sering kita lupa. Terbawa oleh arus saling mencela, saling menjelekkan, saling mencemooh,” ucap Presiden Jokowi seraya menambahkan, bahwa itu bukan etika, sopan santun, dan nilai-nilai Indonesia yang kita miliki.

 

Perubahan Sangat Cepat

Kepala Negara mengingatkan perlunya kehati-hatinya karena perubahan-perubahan dunia sekarang ini begitu sangat cepatnya. Ia menyebutkan, membangun rumah hanya 24 jam sekarang ini bisa dengan 3D printing. “Sudah ada. Bukan akan, sudah ada,” ujarnya.

Kepala Negara mengisahkan saat berkunjung ke Silicon Valley di Amerika Serikat, dirinya masuk ke markasnya Google, Twitter, Facebook, Plug and Play.

Di markas Facebook, lanjut Presiden, dirinya ketemu Mark Zuckenberg, diajak main pingpong. Namun, menurut Presiden, pingpong tapi tidak ada mejanya, tidak ada bolanya, tidak ada betnya, nggak ada hanya disuruh pakai kacamata Oculus. Kemudian diajak main pingpong,.

“Tang tung tang tung enggak ada bolanya hanya gini-gini saja. Gini, gini, ini apa tapi persis kayak kita main pingpong,” ungkap Presden Jokowi seraya menambahkan, nantinya hal itu juga bisa terjadi di olahraga sepak bola enggak ada bolanya, enggak ada lapangannya.

“Ini bener. Orang pingpong saja seperti itu apalagi main bola, ya nanti tendang-tendangan gitu enggak ada bola, enggak ada lapangan, tendang-tendang. Betul-betul terjadi nanti,” ungkap Presiden Jokowi.

Karena itu, Presiden mengingatkan, kalau kita hanya terjebak pada hal-hal yang berkaitan dengan media sosial, bisa kehilangan waktu, kehilangan energi, kehilangan pikiran, konsentrasi, dan fokus kita untuk menghadapi tantangan perubahan dunia yang begitu sangat cepatnya.

“Hati-hati mengenai ini. Saya selalu mengingatkan kepada kita semuanya, betapa kita sekarang menghadapi sebuah perubahan yang sangat cepat,” tutur Presiden Jokowi.

Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri, Mensesneg Pratikno, anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Sidarto Danusubroto, dan Ketua Umum Permabudhi Arif Harsono. (FID/OJI/ES)