Terkait dengan revolusi industri 4.0, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menantang perusahaan-perusahaan industri Korea Selatan (Korsel) untuk membawa teknologi terbaru ke Indonesia, sebagaimana dulu dilakukan oleh Samsung atau LG saat membawa teknologi smartphone.
“Saya mengajak sektor bisnis Korea Selatan untuk melakukannya lagi, membawa perkembangan teknologi terbaru ke Indonesia, kali ini teknologi 4.0,” kata Presiden Jokowi dalam acara Forum Bisnis dan Investasi Indonesia-Korea 2018 yang digelar di Hotel Lotte, Seoul, Senin (10/9) pagi.
Menurut Kepala Negara, revolusi industri 4.0 selama 12 tahun ke depan tidak akan jauh berbeda dengan revolusi smart phone dalam 12 tahun terakhir. Revolusi smart phone yang berawal di Amerika Serikat saat peluncuran iPhone sebelas tahun lalu, dengan cepat menyebar dari negara-negara kaya ke negara-negara berkembang.
Bahkan, lanjut Presiden, perusahaan Korea Selatan seperti Samsung dan LG punya peran penting dalam mengembangkan sektor tersebut ke negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
Pada kesempatan ini, Presiden juga menyampaikan salah satu program pemerintah “Making Indonesia 4.0” yang secara resmi telah diluncurkan pada 4 April 2018 lalu. Melalui program ini, Presiden mengatakan Indonesia akan bergerak cepat dalam merangkul teknologi revolusi industri 4.0.
Hubungan Dua Korea
Di penghujung sambutannya, Presiden Jokowi menyambut baik sejarah baru hubungan bilateral dua Korea. Sejak akhir tahun lalu hingga tahun ini, Presiden menuturkan ia telah menyaksikan sejumlah terobosan dalam hubungan Korea Utara dan Korea Selatan.
Saat Olimpiade Musim Dingin di Pyeong-Chang, atlet kedua negara berkompetisi sebagai satu kontingen di bawah satu bendera. Demikian juga ketika Asian Games 2018 digelar beberapa pekan lalu, di mana dua Korea melakukan defile di bawah satu bendera.
“Kami sangat senang dengan kehadiran Yang Mulia Perdana Menteri Korea Selatan dan Yang Terhormat Wakil Perdana Menteri Korea Utara di Jakarta saat upacara pembukaan. Dan kehadiran band K-Pop saat upacara penutupan merupakan catatan tersendiri,” kata Presiden.
Di tengah dunia yang sedang mengalami berbagai tantangan, Presiden menuturkan kemitraan Indonesia dan Korea Selatan memberikan harapan yang nyata. Oleh karena itu, Presiden mengajak Korea Selatan untuk terus memaksimalkan tahapan kerja sama berikutnya.
“Gatchigab-sida. Ghamsahab-nida (Mari melangkah bersama. Terima Kasih),” tandas Presiden.
Turut mendampingi Presiden dalam acara ini Menteri Koordinator Polhukam Wiranto, Menlu Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Kepala BKPM Thomas Lembong, Kepala BEKRAF Triawan Munaf, dan Dubes RI untuk Korea Selatan Umar Hadi. (RAH/DNS/ES)