Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB Diah Natalisa, pada Kick Off Meeting Kompetisi Wirausaha Sosial Untuk Negeri (WiNNER), secara virtual, Rabu (05/10).
JAKARTA – Sebagai pembina pelayanan publik, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) mendukung Kompetisi Wirausaha Sosial Untuk Negeri atau WiNNER. Kompetisi yang diselenggarakan atas kolaborasi USAID-ERAT bersama LSM ANGIN ini merupakan salah satu upaya untuk mengeksplorasi inovasi pelayanan publik.
“Kompetisi ini juga dapat menjadi salah satu upaya untuk mengeksplorasi inovasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik pada pemerintah daerah,” ujar Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB Diah Natalisa, pada Kick Off Meeting Kompetisi Wirausaha Sosial Untuk Negeri (WiNNER), secara virtual, Rabu (05/10).
Menurut Diah, kolaborasi dan partisipasi masyarakat sangat penting untuk mempermudah penyelenggaraan dan mempercepat akses pelayanan publik. “Masyarakat sebagai mitra sekaligus obyek pelayanan publik di daerah perlu digerakkan dan diberdayakan agar selalu aktif, kreatif, inovatif dan kompetitif,” imbuhnya.
Terdapat tiga tujuan yang akan dicapai dalam pelaksanaan Kompetisi WiNNER itu, diantaranya yaitu pertama mendorong tercapainya peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik, serta pelayanan publik yang efektif di daerah. Kedua, menghubungkan para pemain bisnis dengan stakeholders strategis yang berpotensi untuk mengembangkan usahanya. Ketiga, mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif melalui peningkatan kapasitas para pelaku usaha untuk memiliki daya saing dan bisnis yang berkelanjutan.
Direncanakan, Kompetisi WiNNER akan dilaksanakan pada Oktober tahun 2022 hingga September tahun 2023, dengan terbagi dalam dua tahap. Dijelaskan, tahap 1 akan dilaksanakan di dua provinsi, yaitu Provinsi Banten dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Selanjutnya, tahap 2 akan dilaksanakan di Provinsi Sumatra Utara, Kalimantan Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.
Lebih lanjut Diah menjelaskan, pelaksanaan Kompetisi Winner ini juga sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat yang inovatif, terutama pada pemerintah daerah. Menurutnya, kolaborasi dan partisipasi masyarakat sangat penting untuk mempermudah penyelenggaraan dan mempercepat akses pelayanan publik.
“Masyarakat sebagai mitra sekaligus obyek pelayanan publik di daerah perlu digerakkan dan diberdayakan agar selalu aktif, kreatif, inovatif dan kompetitif,” ungkapnya.
Diah berharap, program kompetisi ini dapat membantu pemerintah daerah dalam menyelesaikan permasalahan pelayanan publik. Ia juga menambahkan, kegiatan ini diharapkan dapat memacu semangat dan membantu meningkatkan kualitas pelayanan publik pada pemerintah daerah terutama pada enam provinsi yang ditargetkan menjadi peserta kompetisi.
“Dengan semangat berkolaborasi, diharapkan upaya yang akan kita lakukan akan mendapatkan hasil yang positif,” tutur Diah.
Adapun pelaksanaan kick off meeting tersebut merupakan pertemuan koordinasi, perencanaan dan pelaksanaan kegiatan oleh Kementerian PANRB dengan melibatkan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PPN/Bappenas, Pemerintah Daerah, Program USAID ERAT, dan LSM ANGIN, untuk mendapatkan pemahaman yang sama dalam melaksanakan Kompetisi WiNNER.
Dalam kesempatan tersebut, salah satu Tim USAID-ERAT, Senior Technical Component Lead Ihsan Haerudin menyampaikan bahwa beberapa masalah kritis disektor publik dapat dibantu dengan adanya inovasi dan juga keterlibatan pelaku usaha yang lebih baik. Senada dengan Deputi Diah, ia berharap Kompetisi WiNNER beserta pembelajarannya nantinya dapat membantu melahirkan inovasi-inovasi baru, serta keterlibatan swasta yang lebih bermanfaat untuk meningkatkan pelayanan publik yang dilakukan oleh para pelaku usaha.
“Sehingga dengan dukungan dari Kementerian PANRB, Kompetisi WiNNER dapat menjadi instrumen yang tepat untuk mendorong dan mempromosikan social entrepreneurship terutama pada peningkatan pelayanan publik,” pungkasnya. (fik/HUMAS MENPANRB)