JAKARTA – Pendidikan sekolah dihadapkan pada permasalahan rendahnya minat baca dan belum optimalnya pemanfaatan fasilitas literasi. Untuk menjawab permasalahan tersebut, dilakukan terobosan yang inovatif yaitu Gerakan Literasi Mengangkat Prestasi dengan Membaca, Menulis, dan TIK (Gelang Si Cantik).
Inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan kegemaran membaca warga sekolah serta meningkatkan pemanfaatan fasilitas yang dimiliki sekolah maupun siswa untuk berliterasi. Selain itu, Gelang Si Cantik memotivasi siswa untuk membaca, menulis, dan memanfaatkan teknologi informasi untuk kepentingan literasi.
“Dengan membudayakan kegiatan membaca, menulis, dan memanfaatkan teknologi informasi, diharapkan siswa menjadi literat dan berprestasi,” ujar Bupati Sleman Sri Purnomo saat wawancara Top 99 Inovasi Pelayanan Publik di Kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) beberapa waktu lalu.
Purnomo menjelaskan program ini sebagai upaya untuk mendorong setiap siswa menghasilkan karya. Inovasi Gelang Si Cantik dilakukan melalui berbagai kegiatan diantaranya reading time, jumat literasi, kelompok ilmiah remaja (KIR), workshop baca tulis untuk guru dan siswa, pameran buku, perpustakaan yang memadai sebagai pendukung budaya literasi, diskusi buku, pameran karya, lomba literasi, serta leading sekolah literasi.
Inovasi ini baru dilakukan di SMP Negeri 4 Pakem. Sebagai sekolah rujukan, SMP Negeri 4 Pakem memiliki tugas menggerakan program-program yang dilaksanakan, salah satunya gerakan literasi. Inovasi Gelang Si Cantik telah menginspirasi sekolah-sekolah lain untuk mereplikasikan inovasi tersebut. Diantaranya, SMP Negeri 1 Depok, SMP Negeri 1 Godean, SMP Negeri 3 Depok, dan SMP Negeri 1 Pakem.
“Nantinya, apa yang dilakukan oleh SMP Negeri 4 Pakem menjadi pelopor bagi SMP se-Kabupaten Sleman. Dampak yang dipetik dari adanya inovasi ini yakni dari segi peningkatan prestasi siswa dari sebelumnya hanya 72 prestasi menjadi 227 prestasi,” jelasnya. (dit/ HUMAS MENPANRB)