Pin It

BOGOR - Indonesia yang dalam hal ini diwakili Badan Kepegawaian Negara (BKN) menginisiasi terwujudnya Expert Pool yang memuat data keahlian para pejabat tinggi di instansi pemerintah. Expert Pool JPT birokrasi se-ASEAN akan menjadi referensi saat publik memerlukan informasi ahli/expert yang bekerja di lingkup birokrasi se-ASEAN untuk mengisi berbagai kebutuhan misalnya sebagai trainner pada pengembangan skill/kompetensi tertentu.

Hal itu disampaikan Kepala Pusat Pengembangan Kepegawaian BKN, Ketua Delegasi Indonesia Achmad Jalis dalam workshop Manajemen Talenta untuk Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT)/manajer menengah ke atas di Instansi Pemerintah/Workshop on Talent Management for Senior Executive Service, di Balaikota Bogor, Kamis (04/08).  

Workshop tersebut merupakan bagian dari ASEAN Cooperation on Civil Service Matters (ACCSM) Plus Three Workplan Tahun 2016-2020. Workshop dihadiri oleh 8 dari 10 anggota ACCSM yang juga anggota ASEAN, yakni Indonesia, Kamboja, Lao PDR, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura dan Thailand. Vietnam dan Brunai Darussalam tidak hadir dalam workshop tersebut.

Dalam konferensi pers, Ahmad Jalis menyampaikan bahwa workshop talent management kali ini diarahkan pada posisi JPT birokrasi yang merupakan posisi strategis, memiliki kewenangan yang memungkinkan para pejabat pengisi posisi tersebut mendorong akselerasi kinerja birokrasi.

Dalam workshop ini para peserta berbagi pengalaman mengelola talent di dalam birokrasi. Pemerintah Korea misalnya, ada pelajaran penting betapa mereka begitu agresif memburu generasi-generasi terbaik untuk masuk ke lingkup birokrasi.  “Mereka berperspektif bahwa mencari kandidat terbaik perlu dilakukan agar birokrasi ke depan digerakkan oleh SDM yang dapat memberikan layanan dan kebijakan terbaik sehingga dapat mengakselerasi capaian target pembangunan negara," imbuh Ahmad Jalis.

Sementara dari delegasi Singapura, sambung Jalis, para peserta workshop mendapatkan pelajaran bahwa Pemerintah Singapura membidik kader-kader terbaik negara tersebut sejak mereka masih duduk di level sekolah. Mereka datang ke kampus-kampus menyampaikan daya tarik bekerja di birokrasi bahkan mereka memburu generasi terbaik di level sekolah menengah untuk mereka tawarkan masuk ke dalam birokrasi.

Singapura dan Korea, sambung Jalis, juga terus memperkecil ketimpangan penghasilan pegawai birokrasi dan pegawai swasta sehingga bekerja di birokrasi mampu menjadi daya tarik bagi para generasi muda terbaik di negara-negara tersebut. (PR)