Tangkapan layar Presentasi dan Wawancara Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) hari keenam secara virtual, Kamis (06/07).
JAKARTA – Memasuki hari keenam tahap presentasi dan wawancara Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2023, inovasi dari Yogyakarta dan Jawa Tengah dipresentasikan di hadapan Tim Panel Independen (TPI), Kamis (06/07). Presentasi dan wawancara kali ini menghadirkan tiga inovasi dari kelompok khusus dan enam inovasi dari kelompok umum dari delapan pemerintah daerah.
Membuka tahap presentasi dan wawancara KIPP 2023 hari keenam, Pj. Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo memaparkan Jogja Smart Service (JSS) dari Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian Kota Yogyakarta. JSS merupakan super app yang mengintegrasikan berbagai layanan berbasis elektronik di Pemerintah Kota Yogyakarta dengan konsep Single ID, Single Window, dan Single Sign On.
Dengan konsep tersebut, pengguna dapat mengakses berbagai layanan hanya melalui satu aplikasi dan satu akun. Terhitung hingga April 2023, terdapat lebih dari 200 layanan yang telah terintegrasi di JSS dengan jumlah pengguna mencapai 220.479 akun hingga April 2023.
“Sampai tahun 2017 berbagai aplikasi di Pemerintah Kota Yogyakarta belum terintegrasi sehingga pemanfaatan layanan berbasis elektronik masih direpotkan dengan banyaknya akun dan alamat aplikasi yang harus diakses. Lahirnya JSS ini merupakan jawaban dari permasalahan tersebut,” ungkap Singgih.
Inovasi berikutnya hadir dari Dinas Kesehatan Kota Semarang yang diberi nama Pangeran Diponegoro atau Pencapaian Program Universal Health Coverage (UHC) Kota Semarang 100% Didukung dengan Peran Lintas Program dan Lintas Sektor secara Gotong Royong. Inovasi ini bertujuan untuk mempercepat peningkatan capaian Program UHC Kota Semarang sehingga penduduk Kota Semarang sejumlah 114.453 jiwa yang belum memiliki Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bisa memilikinya.
Menurut Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, inovasi Pengeran Diponegoro membawa dampak signifikan bagi masyarakat dalam mendapatkan jaminan kesehatan untuk mengakses fasilitas pelayanan kesehatan. Pada akhirnya, lewat inovasi ini Pemkot Semarang dapat menekan angka kemiskinan kesehatan penduduk.
Selanjutnya, Pj. Wali Kota Salatiga Sinoeng N. Rachmadi hadir di hadapan TPI membawakan inovasi Dataku: Menuju Satu Data Salatiga yang digagas Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Salatiga. Inovasi Dataku bertujuan untuk menyediakan informasi data statistik sektoral, informasi data statistik dasar, maupun informasi data lainnya yang mudah diakses oleh masyarakat melalui dataku.salatiga.go.id serta dapat dibagipakaikan antar perangkat daerah.
Sinoeng N. Rachmadi mengungkapkan dengan adanya Dataku, masyarakat dapat dengan mudah mengetahui capaian pembangunan Kota Salatiga di berbagai sektor. Selain itu, Dataku juga memudahkan bagi pemangku kebijakan dalam mengambil keputusan berbasis data.
Masih dari kelompok umum, inovasi Bembi Naik Si Bemo dari RSUD Bendan Kota Pekalongan unjuk gigi di hadapan TPI. Wakil Wali Kota Pekalongan Salahudin menjelaskan, Bembi Naik Si Bemo merupakan layanan penjemputan dan pertolongan pertama pasien gawat darurat oleh tenaga yang berkompeten menggunakan ambulans Bembi yang terintegrasi dengan Bendan Mobile (Bemo).
Inovasi ini mengintegrasikan panggilan darurat dalam satu aplikasi Bemo. Pengguna tidak perlu menghafalkan nomor telepon ambulans Bembi saat memerlukan bantuan namun hanya perlu menekan tombol panggilan darurat Bembi di aplikasi Bemo.
Beralih ke bidang pendidikan, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka memperkenalkan inovasi Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta (BPMKS) – Aksi Mengatasi Putus Sekolah Warga Miskin dan Retan Sosial. Inovasi BPMKS bertujuan menurunkan angka putus sekolah melalui pemenuhan kebutuhan perlengkapan sekolah seperti seragam, tas, sepatu, dan alat tulis.
“Berdasarkan survei yang dilakukan pada 2010, salah satu penyebab anak putus sekolah antara lain siswa tidak memiliki fasilitas atau perlengkapan sekolah yang layak. Maka, inovasi BPMKS dicetuskan oleh Dinas Pendidikan Kota Surakarta,” ujar Gibran.
Pencairan BPMKS menggunakan virtual akun (VA) siswa yang terdaftar Bank Mitra. Siswa diberikan username dan password sehingga siswa dapat berbelanja peralatan sekolah secara online melalui tokobpmks.surakarta.go.id.
Setelah siswa memesan barang yang dibutuhkan, toko mitra menyiapkan barang tersebut dan mengirimkannya ke sekolah. Setelah barang diterima siswa, secara otomatis saldo VA siswa di Bank Mitra akan terpotong sebagai bentuk pembayaran ke toko mitra.
Menutup sesi pertama presentasi dan wawancara KIPP 2023 hari keenam, Pemerintah Kota Tegal hadir dengan inovasi Ladis Song Malam Disegani (LSM DISEGANI) dari Disdikbud Kota Tegal. Pj. Sekretaris Daerah Kota Tegal Agus Dwi Sulistyantono mengungkapkan Ladis Song Malam Disegani awalnya merupakan pelayanan taman bacaan masyarakat (TBM) di terminal bus Kota Tegal.
Tujuannya memberikan pendidikan karakter untuk warga yang beraktivitas di terminal agar stigma negatif yang melingkupi mereka berkurang. Dari TBM, layanan LSM Disegani berkembang secara simultan meliputi pendidikan kesetaraan, kewirausahaan, aktivitas kebudayaan, perlindungan perempuan dan anak, serta kepedulian terhadap lingkungan.
Membuka sesi kedua, Pemerintah Kabupaten Grobogan membawakan dua inovasi yaitu Rumah Kedelai Grobogan (RKG) dan Berikan Akta Kematian dan Akta Kelahiran (Beramal). Sekretaris Daerah Kabupaten Grobogan Mohamad Sumarsono menjelaskan RKG dibangun dengan tujuan sebagai pusat pembelajaran agribisnis kedelai lokal, menumbuhkan dan membina kelompok penangkar benih kedelai, memfasilitasi UMKM, dan mencetak pengusaha-pengusaha baru. Sasaran penerima manfaat inovasi ini adalah petani, UMKM, siswa/mahasiswa, instansi pemerintah, akademisi, dan masyarakat umum.
RKG merupakan instalasi terpadu yang memberikan informasi dan edukasi agribisnis kedelai lokal dari hulu sampai hilir berbasis one stop learning. Unit pembelajarannya meliputi Seed Center, Learning Center, Rumah Tempe Hygiena, Rumah Tahu Hygiena, Rumah Kemas, Promotion Center, dan Soybean Resto. Proses edukasi dilakukan oleh coach yang tergabung dalam pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Green Soybean Center.
Inovasi kedua dari Kabupaten Grobogan adalah Berikan Akta Kematian dan Akta Kelahiran atau Beramal yang dilatarbelakangi oleh rendahnya kepemilikan akta kelahiran dan pelaporan akta kematian. Menurut Mohamad Sumarsono, permasalahan ini muncul akibat masyakarat masih enggan melaporkan akta kematian atau akta kelahirannya karena tempat pelaporan yang jauh atau tidak dapat menggunakan layanan online.
“Setelah inovasi Beramal dilaksanakan terjadi kenaikan kepemilikan akta kelahiran yang sangat signifikan yakni 81.664 akta kelahiran. Dampak lain dari inovasi ini adalah menghadirkan pelayanan yang dekat dengan masyarakat sehingga mampu melakukan efisiensi biaya perjalanan sebesar 3 miliar rupiah dalam kurun waktu 2021 dan 2022,” ujarnya.
Rangkaian presentasi dan wawancara KIPP 2023 hari keenam ditutup dengan penampilan inovasi Gelimasjiwo menuju Simantap Sejagat (Sistem Manajemen Terpadu Kesehatan Jiwa Jaga Masyarakat) dari Puskesmas Kasihan II Kabupaten Bantul. Gelimasjiwo sendiri awalnya merupakan inovasi yang lahir untuk mengatasi masalah kompleks dalam penanganan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan keluarganya.
Inovasi khusus ini terus bertransformasi lewat beragam upaya seperti mereplikasikan untuk 27 puskesmas di Kabupaten Bantul dan luar Bantul; meningkatkan mutu Gelimasjiwo sebagai lembaga yang terakreditasi dari Kemensos dengan nilai BAIK (B), perluasan jangkauan layanan diluar kabupaten Bantul (Sleman, Gunungkidul, Kotamadya Yogyakarta, Kulonprogo); serta melakukan perluasan sasaran tidak terbatas pada ODGJ berat, namun termasuk ibu hamil, balita, anak sekolah (SD-SMA), dewasa hingga lansia.
“Pelayanan terpadu dan komprehensif dengan ciri gotong royong dan kepedulian wujud hadirnya negara untuk kelompok marginal. Inovasi terbukti meningkatkan kesehatan, keamanan, ketertiban lingkungan, kemiskinan, dan kesejahteraan,” tandas Bupati Bantul Abdul Halim Muslih. (rum/HUMAS MENPANRB)