Pin It

20230627 Inovasi Kementerian dan Badan Publik Unjuk Gigi di Presentasi dan Wawancara KIPP Hari Kedua 1Tangkapan layar Presentasi dan Wawancara Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) hari kedua secara virtual, Selasa (27/06).

 

JAKARTA – Presentasi dan wawancara Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2023 hari kedua diwarnai oleh inovasi dari kementerian dan badan hukum publik. Terdapat sembilan inovasi yang ditampilkan di hadapan Tim Panel Indepenen (TPI).

Sesi pertama diawali oleh pemaparan inovasi dari Kepala dan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko yakni Malam Batik Sawit. Produk inovasi ini ditujukan untuk menyediakan jaminan kesediaan bahan produksi dalam proses pembatikan di industri batik yang umumnya UMKM (jumlah mencapai 56.000 UMKM).

Dijelaskan, industri batik nasional membutuhkan sumber bahan baku lilin batik atau malam sebagai alternatif untuk menekan ketergantungan impor dan harga murah. Sementara, minyak sawit bisa peluang disintesis menjadi material substitusi atau menggantingkan peran parafin.

“Jadi kita memanfaatkan bagian dari padat kelapa sawit, yang selama ini biasa dipakai untuk mentega, bahan kue, dan sebagainya, diaplikasikan untuk menggantikan lilin yang basisnya dari minyak bumi sehingga akan meningkatkan branding batik kita agar lebih ramah lingkungan, sehingga bisa diterima di pasar, baik di dalam maupun luar negeri,” ujarnya pada Presentasi dan Wawancara KIPP 2023 hari kedua secara virtual, Selasa (27/06).

Presentasi dilanjutkan Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian BSN Arini Widyastuti dengan inovasi e-Learning Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (SPK). Inovasi ini merupakan portal pembelajaran secara online yang dikembangkan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian.

Melalui inovasi ini, peserta dapat mengikuti setiap kursus pembelajaran secara gratis yang dapat diikuti kapanpun dan dimanapun serta mendapatkan sertifikat dengan tanda tangan elektronik yang dapat diunduh apabila peserta lulus ujian dari suatu kursus. Adapun bentuk materi pembelajaran yang disediakan sangat bervariatif, mulai dari video animasi, video presentasi, serta flipbook sehingga dapat memudahkan peserta untuk memahami setiap materi kursus yang disediakan.

Presentasi ketiga dilanjutkan dengan inovasi Reformasi Birokrasi Layanan Publik Melalui Integrated System For Traffic Accidents (INSIDEN) yang dibawakan oleh Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti. Inovasi ini bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan mempersingkat birokrasi antar-lembaga dalam pelayanan administrasi penjaminan bagi pasien kecelakaan lalu lintas (KLL).

Dengan INSIDEN, proses pengurusan penjaminan KLL yang melibatkan, PT Jasa Raharja dan BPJS Kesehatan dilakukan melalui mekanisme INSIDEN. Pengiriman data antar-badan penyelenggara layanan diotomasi dalam sistem dan dilakukan secara real time.

Selanjutnya presentasi keempat, kelima, dan keenam dilanjutkan dengan presentasi dari Kementerian Keuangan yang dibawakan oleh Wakil Menteri Keuangan Suahasil dengan tiga inovasi yaitu Sistem Informasi Mineral dan Batubara Antar-Kementerian/Lembaga (SIMBARA), Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS): Platform Investasi Sosial dan Wakaf Produktif Berbasis Wakaf Uang untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, serta CEISA Barang Kiriman (Consignment Note): Kemudahan Impor Barang Kiriman Pekerja Migran Indonesia secara Cepat, Humanis dan Akuntabel.

SIMBARA merupakan sistem pertama yang mengintegrasikan proses bisnis, sistem, dan data secara komprehensif dari hulu ke hilir dan bukan merupakan replikasi dari sistem manapun. SIMBARA secara signifikan meningkatkan nilai tambah dalam mengelola sumber daya alam mineral dan batu bara (minerba).

20230627 Inovasi Kementerian dan Badan Publik Unjuk Gigi di Presentasi dan Wawancara KIPP Hari Kedua 2

“SIMBARA merupakan platform integrasi yang kita bangun supaya para pelaku usaha minerba lebih mudah bekerja,” ungkap Wamenkeu Suahasil.

Sebelumnya, sistem yang berasal dari lima Kementerian/Lembaga (Kementerian Keuangan, Kementerian ESDM, Kementerian Perhubungan, Kementerian Perdagangan, dan Bank Indonesia) masih bersifat parsial/sektoral, tidak ada check and balance, pengawasan bersifat parsial, dan rendahnya kepatuhan pelaku usaha sehingga berdampak pada potensi kebocoran penerimaan negara. Melalui SIMBARA, terwujud satu data yang akurat, andal dan pengawasan yang terpadu.

Presentasi dilanjutkan dengan inovasi Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS): Platform Investasi Sosial dan Wakaf Produktif Berbasis Wakaf Uang Untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Inovasi ini adalah cara baru bagi masyarakat untuk menyalurkan wakaf uang dan instrumen baru pengelolaan wakaf uang oleh nazhir. Masyarakat dapat berwakaf uang secara mudah dan aman melalui platform aplikasi maupun melalui bank umum yang menjadi mitra distribusi CWLS.

Inovasi tersebut memberikan dampak signifikan berupa perbaikan tata kelola perwakafan nasional, perbaikan tata kelola pembiayaan infrastruktur sosial, perbaikan pola pengelolaan keuangan sosial, dan perbaikan model bisnis serta tata kelola Lembaga Keuangan Syariah-Penerima Wakaf Uang (LKS-PWU).

Sesi pertama ditutup dengan pemaparan inovasi CEISA Barang Kiriman (Consignment Note): kemudahan Impor Barang Kiriman Pekerja Migran Indonesia secara cepat, humanis, dan akuntabel. Dengan adanya inovasi ini, pemberitahuan pabean yang sebelumnya menggunakan Pemberitahuan Impor Barang Khusus (PIBK) secara manual dengan formulir cetak atas beberapa pemilik dalam satu dokumen pemberitahuan konsolidasi menjadi menggunakan Consignment Note atas masing-masing pemilik barang dengan media sistem informasi CEISA Barang Kiriman (Consignment Note).

Sebagai informasi, Consignment Note adalah dokumen dengan kode CN-22/CN-23 atau dokumen sejenis yang merupakan dokumen perjanjian pengiriman barang antara pengirim barang dengan Penyelenggara Pos untuk mengirimkan Barang Kiriman kepada Penerima Barang. Kemudian, presentasi dan wawancara sesi kedua dibuka oleh inovasi Pengelolaan Data dan Informasi Tanggap Bencana Terhadap Infrastruktur melalui SITABA yang dipresentasikan oleh Kepala Pusdatin Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nazib Faizal.

SITABA adalah tools yang digunakan untuk mengintegrasikan data-data penanganan bencana di Kementerian PUPR. Salah satu keunggulan SITABA diantaranya untuk menyediakan data dan informasi penanganan bencana Kementerian PUPR yang dilakukan Unor, penyediaan informasi alokasi dana penanganan bencana, monitoring dan evaluasi peralatan, sarana dan prasarana, serta personil satuan tugas bencana.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo selanjutnya unjuk gigi di hadapan TPI dengan inovasi Biochar Three In One (BIOTRON). Inovasi ini dilatarbelakangi oleh kelangkaan dan harga pupuk yang mahal di masa El Nino. Hal ini berdampak pada degradrasi tanah, dan menyulitkan para petani disaat keterbatasan sarana dan produksi pertanian serta biaya produksi yang tidak efisien.

20230627 Inovasi Kementerian dan Badan Publik Unjuk Gigi di Presentasi dan Wawancara KIPP Hari Kedua 3

“Kami baru selesai dengan Covid-19, climate change didepan mata, degadrasi lahan juga terjadi sangat masif, sporadis berbagai hal yang dihadapi oleh pertanian sangat besar, tidak hanya itu, El Nino juga. Oleh karena itu, dengan berbagai pendekatan-pendekatan prime academic, scientific dan pendekatan manajemen operasional yang bisa terkaji dengan cara-cara teknologi, dan mekanisasi serta kemajuan-kemanjuan lain, ini menjadi mutlak dilakukan,” ujarnya.

Untuk diketahui, Biotron yang mengandung biochar digunakan untuk membenahi tanah, dengan memberikan sumber nutrisi organik atau pupuk organik dan sumber agen hayati atau pupuk hayati pada tanah hingga kesuburan tanah meningkat. Menutup presentasi dan wawancara di hari kedua ini, Kepala Sentra Wyata Guna Bandung Iri Sapria tampil dengan inovasi BARIS DITEBAS (Barista Disabilitas Terobos Stigma Keterbatasan).

Rendahnya akses memperoleh pekerjaan bagi penyandang disabilitas menjadi hambatan yang berpotensi mempengaruhi tingkat kesejahteraan penyandang disabilitas. Pasalnya, angka kemiskinan yang diukur dari tingkat pendapatan memberikan korelasi positif terhadap meningkatnya masalah penyandang disabilitas.

Beranjak dari latar belakang ini Sentra Wyata Guna Bandung bekerja sama dengan Siloam Center for The Blind of Korea, melaksanakan kegiatan Pelatihan Barista bagi penyandang disabilitas dan membangun Café More Wyata Guna sebagai tempat penyaluran kerja lulusannya. Inovasi BARIS DITEBAS hadir untuk memberdayakan penyandang disabilitas agar berdaya secara ekonomi, bermartabat karena memiliki keterampilan yang sama dengan orang lain. Inovasi ini juga menjadi peluang pekerjaan layak bagi penyandang disabilitas, lebih jauhnya menunjang pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat, inklusif, dan dapat mengurangi kemiskinan. (fik/HUMAS MENPANRB)