Pin It

Cover KIPP 2020

 

JAKARTA – Pemerintah menargetkan Indonesia bisa terbebas dari penyakit tuberkulosis (TB) pada tahun 2030 sesuai target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (The Sustainable Development Goals/SDGs). Untuk mendukung eliminasi TB di Indonesia, Pemerintah Kabupaten Sijunjung menggagas inovasi Masyarakat Peduli TB Tanjung Gadang (Maspettag) yang dimotori oleh Puskesmas Tanjung Gadang. Inovasi ini muncul sebagai solusi atas rendahnya cakupan penemuan terduga TB dan kasus TB Paru positif di Sumatra Barat.

Dalam pemaparan yang disampaikan Bupati Sijunjung Yuswir Arifin, inovasi Maspettag bertujuan untuk meningkatkan penemuan terduga dan kasus tuberkulosis (TB) di masyarakat melalui penyebarluasan informasi/edukasi, deteksi dini dan upaya ketuk pintu ke rumah-rumah yang terduga TB. Inovasi yang digagas pada tahun 2017 ini menggandeng eks penderita TB dan keluarga penderita TB untuk menjadi agen pemberdayaan yang memberikan edukasi kepada masyarakat agar proaktif memeriksakan diri ke Puskesmas jika mengalami gejala TB.

Yuswir mengungkapkan, salah satu latar belakang digagasnya inovasi ini adalah adanya paradigma masyarakat marginal di Kecamatan Tanjung Gadang yang menganggap bahwa penyakit TB berkaitan dengan hal mistis (diracuni atau guna-guna) sehingga penderita TB menyembunyikan penyakitnya, tidak mengakui pengobatan secara medis, dan lebih memilih pengobatan alternatif melalui penyehat tradisional/dukun.

 

20200714 Maspettag Masyarakat Peduli TB Tanjung Gadang Kabupaten Sijunjung 2

 

“Salah satu efektivitas Maspettag ini adalah kita bisa mengubah mindset masyarakat untuk tidak lagi berobat ke dukun, tetapi ke medis atau puskesmas,” ujarnya dalam presentasi dan wawancara Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2020, secara virtual beberapa pekan lalu.

Keunikan dari Maspettag, yaitu adanya Buku Tabungan Dahak. Buku khusus dimiliki setiap kader sebagai dokumen bukti pendataan sampel dahak yang dikumpulkan untuk melihat jumlah terduga TB yang ditemukan, mempermudah akselerasi jika ditemukan kasus positif, dan dijadikan dasar pemberian reward.

Dalam implementasinya, inovasi ini membantu masyarakat, khususnya kelompok rentan untuk mengakses informasi tentang penyakitnya. Adanya Kader Maspettag juga mempermudah petugas kesehatan untuk mendeteksi sedini mungkin masyarakat yang terkena TB, sehingga dapat diobati sesuai standar kesehatan. Upaya ini diharapkan dapat memutus mata rantai penularan penyakit TB di masyarakat.

 

20200714 Maspettag Masyarakat Peduli TB Tanjung Gadang Kabupaten Sijunjung 2

 

Keberhasilan Maspettag diukur dari aspek kesehatan, ekonomi, dan sosial masyarakat sebagai penerima manfaat di wilayah kerja Kecamatan Tanjung Gadang. Dalam aspek kesehatan, angka kesembuhan penyakit TB di Kecamatan Tanjung Gadang terjadi peningkatan sebanyak 31 pada tahun 2019, yang awalnya hanya 17 pada tahun 2016.

Dari aspek sosial, terjadi peningkatan jumlah Kader Maspettag dari 17 orang (tahun 2016) menjadi 45 orang (tahun 2019). Masyarakat marginal juga semakin membuka diri pada pelayanan kesehatan TB.

Dari aspek ekonomi, pemerintah memberdayakan penderita TB yang sudah sembuh dengan melibatkan OPD terkait. "Penderita TB yang sudah sehat kami sudah perlakukan haknya sama dengan masyarakat biasa. Kita berikan kesempatan pada mereka untuk masuk kerja," imbuhnya.

Inovasi Maspettag saat ini telah direplikasi di tiga puskesmas di Kabupaten Sijunjung. Antara lain Puskesmas Tanjung Ampalu dengan inovasi KAMERA (Kader Memberantas TB), Puskesmas Kamang dengan inovasi Gemang Betimang (Gerakan Masyarakat Bebas Tuberkulosis di Puskesmas Kamang), dan Puskesmas Kumanis dengan inovasi Gemar Perjaka 2M (Gerakan Masyarakat Perangi Gejala Batuk Berdahak Lebih Kurang 2 Minggu). (del/HUMAS MENPANRB)