Pin It

20240118 Bahas BerAKHLAK dengan LAN dan UID 3Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas dalam pertemuan dengan LAN dan Yayasan UID Bali di Kantor Kementerian PANRB, Jakarta, Kamis (18/01).

 

JAKARTA - Reformasi pengembangan kompetensi aparatur sipil negara (ASN) perlu dilakukan secara progresif. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) mengatakan transformasi pengembangan talenta pegawai bisa diperkuat melalui digitalisasi. Berbagai program dan modul pembelajaran peningkatkan kapasitas SDM ASN dapat diintegrasikan kedalam satu portal layanan.

Lembaga Administrasi Negara (LAN) menjadi leading sector yang memotori pendidikan dan pelatihan ASN. “Saya mengapresiasi upaya LAN bagaimana agar ASN Merdeka Belajar ini bisa diperkuat. Harapannya LAN dapat mengembangkan pola-pola baru untuk memperluas kesempatan belajar bagi ASN dengan mengoptimalkan digitalisasi,” ujar Menteri Anas dalam pertemuan dengan Lembaga Administrasi Negara (LAN) dan Yayasan Upaya Indonesia Damai atau United in Diversity (UID) Bali di Kantor Kementerian PANRB, Jakarta, Kamis (18/01).

Pelaksanaan reformasi birokrasi perlu dukungan SDM yang profesional, kompetitif, dan tentunya memiliki literasi digital. Pengembangan kompetensi ASN menjadi salah satu agenda transformasi dalam UU No. 20/2023 tentang ASN. Pengembangan kompetensi nantinya juga akan diatur lebih dalam pada Peraturan Pemerintah tentang Manajemen ASN yang saat ini sedang dirancang pemerintah.

Anas mengungkapkan dalam RPP Manajemen ASN akan diatur terkait pola pengembangan kompetensi ASN yang tidak lagi klasikal, seperti penataran. pola pengembangannya mengutamakan experiential learning, seperti magang, on the job training, yang semuanya menjadi bagian dari upaya meningkatkan kapasitas ASN.

20240118 Bahas BerAKHLAK dengan LAN dan UID 8

“Apa yang dikerjakan LAN saat ini sejalan dengan UU ASN. Karena itu berbagai sistem di LAN harus diintegrasikan. Saya harap kita harus punya baseline yang baik dan tentunya harus user-centric,” tutur Anas.

Mantan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah tersebut menguraikan, hasil survei Indeks BerAKHLAK Nasional pada tahun 2023 berada pada kategori Cukup Sehat yaitu 61,1 persen atau kategori B. Namun Anas menekankan bahwa nilai Adaptif masih menjadi catatan bersama karena Adaptif di instansi pemerintah masih masuk dalam kategori Tidak Sehat.

Ia meminta agar LAN bisa menjadikan core values ASN BerAKHLAK menjadi salah satu baseline dalam menata pola pengembangan kompetensi ASN. “Kedepan bagaimana nilai-nilai BerAKHLAK ini semakin ditingkatkan agar ada keseimbangan antara profesionalitas dan humanitas,” imbuh Anas.

Pelaksana Harian (Plh) Sementara Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Muhammad Taufiq mengatakan saat ini LAN sedang penataan ulang model perencanaan dan pelaksanaan pengembangan kompetensi ASN serta rekognisi atas pengembangan kompetensi yang sudah dilakukan.

20240118 Bahas BerAKHLAK dengan LAN dan UID 12

“Kita sudah berdiskusi dengan Microsoft Indonesia terkait penyediaan konten pembelajaran terkait literasi digital, soft skill dan basic management. Kita juga sedang kaji kerja sama dengan UID terkait penguatan dan pengembangan kompetensi ASN dalam mewujudkan RB Berdampak,” ungkap Taufiq.

Taufiq juga melaporkan terkait transformasi digital dalam pengembangan kompetensi ASN untuk memberikan akses yang seluas-luasnya bagi ASN dalam meningkatkan kapasitasnya sebagai motor penggerak birokrasi.

“Seperti arahan Pak Menpan bahwa transformasi digital harus menciptakan sebuah kualitas kehidupan yang lebih baik dan user experience yang baik pula, agar ASN memang benar-benar menerima manfaat setelah mengikuti kegiatan pembelajaran yang disediakan pemerintah,” pungkas Taufiq. (del/HUMAS MENPANRB)