Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB Diah Natalisa saat membuka FGD Validasi Isu Strategis Pembangunan dan Layanan Kompetisi WiNNER Provinsi Sulawesi Selatan, Kamis (06/04).
MAKASSAR – Kompetisi Wirausaha Sosial untuk Negeri (WiNNER) gelombang kedua tengah berlangsung dan memasuki tahap validasi isu strategis. Mengambil metode Focus Group Discussion (FGD), pembahasan isu strategis kini dilakukan di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan.
Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Diah Natalisa menyampaikan bahwa tahap pemetaan isu strategis ini dilakukan bekerja sama dengan pemerintah daerah. Penentuan dan validasi atas isu strategis tersebut merupakan penentuan terkait dengan keterlibatan wirausaha sosial yang akan mengikuti kompetisi WiNNER.
“Diskusi bersama terkait validasi isu strategis ini dilakukan untuk memetakan serta mendapatkan gambaran dan ide perancangan model bisnis dalam penyelesaian permasalahan pelayanan publik terhadap isu strategis di Sulawesi Selatan,” ungkap Deputi Diah saat membuka FGD Validasi Isu Strategis Pembangunan dan Layanan Kompetisi WiNNER Provinsi Sulawesi Selatan, Kamis (06/04).
Diah menjelaskan, terdapat lima isu strategis dari pembangunan dan layanan publik di Provinsi Sulawesi Selatan. Isu tersebut meliputi perkawinan anak, kemiskinan ekstrem, stunting, akses dan kualitas pendidikan, serta universal health coverage.
FGD ini melibatkan organisasi perangkat daerah di Sulawesi Selatan yang terkait dengan masing-masing isu. Pembahasan isu melalui diskusi panel disampaikan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3A-Dalduk KB), Badan Perencanaan dan Penelitian Pengembangan Pembangunan Daerah (Bappelitbangda), Dinas Kesehatan, serta Dinas Pendidikan.
Keterlibatan wirausaha sosial, lanjut Diah, dapat membantu pemerintah dalam mewujudkan pelayanan publik prima. Keterlibatan sektor privat, dalam hal ini wirausaha sosial, memiliki potensi besar dan berkontribusi signifikan terhadap bidang sosial dan ekonomi.
“Kami menilai bahwa wirausaha sosial dapat menjadi salah satu solusi untuk mengupayakan pemecahan masalah dan tantangan pelayanan publik, dengan inovasi yang telah dijalankan. Inilah yang mendasari terlaksananya kompetisi WiNNER,” lanjut Diah.
Bekerja sama dengan USAID-ERAT, kompetisi ini merupakan upaya mendorong pengembangan inovasi pelayanan publik melalui kolaborasi dan pelibatan sektor privat, yaitu wirausaha sosial. Melalui WiNNER, maka akan dicari wirausaha sosial yang akan berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk mengembangkan perbaikan tata kelola dan layanan publik sesuai isu prioritas pemerintah daerah masing-masing.
Dengan demikian, terjadi simbiosis mutualisme antara pemerintah dan pihak privat, dalam hal ini wirausaha sosial. Dimana pemerintah daerah sebagai pihak yang memiliki sumber daya namun butuh percepatan penyelesaian masalah terhadap isu prioritas dan wirausaha sosial yang menawarkan solusi dengan inisiatif baru atau inovasi yang dapat membantu memecahkan persoalan.
Dalam FGD ini juga dilakukan perumusan atas permasalahan yang ada dari masing-masing isu strategis di Sulawesi Selatan. Dengan demikian, hasil validasi isu tersebut dapat digunakan untuk mengembangkan kualifikasi dari wirausaha sosial yang dicari untuk dapat membantu menyelesaikan masalah tersebut.
“Selain FGD ini menghasilkan validasi atas isu strategi yang akan diselesaikan melalui kolaborasi dengan wirausaha sosial, diharapkan juga dicapai pemahaman yang sama antara seluruh pemangku kepentingan agar dapat berkolaborasi dalam pelaksanaan kompetisi WiNNER,” pungkasnya.
Sebelumnya, telah dilakukan FGD validasi isu strategis dan pembangunan dan layanan publik di Provinsi Jawa Timur. Selanjutnya, juga akan dilakukan validasi isu strategis di dua wilayah lainnya, yakni Kalimantan Barat dan Sumatra Utara. Setelah validasi dilakukan di empat wilayah tersebut, maka pendaftaran kompetisi WiNNER tahap kedua akan segera dimulai.
Sedangkan, untuk gelombang pertama yang dilaksanan di Provinsi Banten dan Nusa Tenggara Timur telah mencapai tahapan terpilihnya tiga finalis wirausaha sosial. Adapun penyelenggaraan kompetisi WiNNER mengacu pada KepmenPANRB No. 139/2023 tentang Penyelenggara Kompetisi WiNNER dalam Mendorong Pengembangan Inovasi Pelayanan Publik. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Asisten Deputi Fasilitasi Strategi Pengembangan Praktek Terbaik Pelayanan Publik Kementerian PANRB Ajib Rakhmawanto dan perwakilan dari USAID ERAT. (ald/HUMAS MENPANRB)