PONTIANAK - Kunjungan kerja Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Asman Abnur ke Pontianak, Selasa (14/03) memberikan kesan mendalam, khususnya bagi jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun jajaran Kepolisian.
Meski hanya dalam hitungan jam, namun setidaknya ada empat tempat yang disambangi Asman bersama Deputi Pelayanan Publik Diah Natalisa, Staf Ahli bidang Otonomi Daerah M. Shadiqu dan Staf Khusus Bidang Hukum dan Reformasi Birokrasi Bambang Soepijanto.
RSUD Sultan Syarief Mohamad Alkadri Kota Pontianak menjadi institusi yang pertama disambangi. Dalam kesempatan itu Menteri melakukan peresmian gedung rawat inap baru, yang memiliki kapasitas 120 bed. Dengan gedung baru itu, maka kapasitas rawat inap rumah sakit daerah yang baru saja dinobatkan sebagai lima besar role model pelayanan publik tingkat nasional ini menjadi 250 bed. Dengan demikian nantinya tidak ada lagi pasien yang terpaksa dirawat di selasar. Bahkan, Menteri berharap rumah sakit yang mengambil nama Sultan Pontianak keenam ini bisa menjadi Centre of Excellence, menjadi tempat belajar bagi rumah sakit lain, khususnya di wilayah Kalimantan Barat.
Usai meresmikan gedung rawat inap berlantai empat ini, Menteri Asman didampingi Walikota Pontianak Tarmidji naik tangga untuk melihat ruangan demi ruangan. Secara umum, pria kelahiran Pariaman 2 Februari 1961 tampak senang. "Saya mengapresiasi komitmen Pak Walikota yang telah mewujudkan gedung baru ini," ujarnya kepada wartawan.
Apalagi Pontianak merupakan salah satu kota yang telah banyak menorehkan prestasi. Selain mendapatkan penghargaan sebagai lima besar role model pelayanan publik, RSUD Kota Pontianak juga menjadi top 35 inovasi pelayanan publik 2016.
Bukan hanya rumah sakit, tetapi sejumlah pelayanan publik seperti Dinas Dukcapil, dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu juga mendapat penilaian tinggi. Bahkan, menurut Walikota Pontianak Tarmidji, Kota Pontianak ditetapkan sebagai kota dengan perencanaan perekonomian terbaik versi Bappenas.
Polresta Pontianak
Usai dari RSUD, Menteri Asman beringsut ke Polresta Pontianak. Command Center, pelayanan pembuatan SIM dan beberapa unit pelayanan disambangi untuk memastikan pelayanan berjalan baik. Kehadiran Menteri dan Deputi Pelayanan Publik sempat dielu-elukan oleh polisi cilik serta serombongan siswa Taman Kanak-Kanak. Asman pun menyempatkan diri untuk foto bersama.
Tidak lebih dari satu jam Menteri berada di Polresta Pontianak, dan langsung menyambangi IPDN Kalimantan Barat yang lokasinya di wilayah Kabupaten Kubu Raya. Asman Abnur yang mulai 25 Februari lalu menyandang gelar Doktor ini memberikan kuliah umum di depan seratusan praja.
Salah satu yang menarik, ada empat praja yang bertindak sebagai pembawa acara. Masing-masing secara bergantian berbicara dalam bahasa yang berbeda, yakni Bahasa Indnesia, Bahasa Inggris, Bahasa Mandarin dan Bahasa Arab.
Tampaknya Menteri terkesan, dan mengatakan bahwa siapa yang menguasai bahasa maka ia akan menguasai dunia. Karena itu, Asman menekankan agar mahasiswa IPDN tidak saja menguasai bahasa asing, tetapi harus menyiapkan diri untuk mampu bersaing dengan pegawai negeri di negara-negara yang menggunakan bahasa tersebut. "Kita tidak lagi bersaing antar daerah, tetapi bersaing antar negara," ujar Asman dalam jumlah singkatnya.
Meski hanya sekejap, Menteri dan Deputi sempat melakukan penanaman pohon pepaya California di halaman kampus tersebut, dan langsung beranjak menuju Kantor Bupati Kubu Raya.
Di hadapan Bupati Kubu Raya dan jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN), Menteri menyampaikan pesan bahwa negara membutuhkan aparatur yang benar mumpuni dengan kompetensi yang memadai. Hal itu diperlukan untuk menghadapi persaingan global yang sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi. "ASN tidak boleh kalah dengan swasta. ASN juga tidak boleh ditiru oleh swasta, karena ASN sebagai manifestasi pemerintah harus bisa mengatur swasta," ujarnya.
Namun, lanjut Asman, saat ini bukan jamannya lagi aparatur negara mengedepankan kekuasaannya. Yang dipetik kan sekarang adalah ASN yang melayani masyarakat. Untuk itu, dalam masa moratorium ini pemerintah hanya akan merekrut ASN dari sekolah-sekolah kedinasan dan sarjana lulusan terbaik.
Mulai tanggal 9 - 31 Maret 2017, pemerintah membuka pendaftaran untuk 8 sekolah kedinasan. Pendaftaran dilakukan serentak dan hanya bisa dilakukan secara online dengan menggunakan NIK KTP dan Kartu Keluarga. Pelamar yang memenuhi syarat akan mengikuti tes dengan sistem computer asissted test (CAT) yang sudah teruji mampu mencegah terjadinya kong kalingkong. (ags/twi/HUMAS MENPANRB)