Forum Arsip Nasional Negara-negara Berpenduduk Mayoritas Muslim, di Jakarta, Rabu (12/07).
JAKARTA – Arsip menjadi kebutuhan strategis yang berperan penting bagi sebuah negara, khususnya dalam mendukung tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel. Secara tidak langsung, hal tersebut akan mendorong peningkatan kualitas pelayanan publik.
Dalam era reformasi digital saat ini, tuntutan terhadap pengelolaan arsip semakin kompleks. Maka penting bagi kita untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan terbaik dalam hal kebijakan, infrastruktur, dan teknologi yang berkaitan dengan pengelolaan arsip.
Untuk pertama kalinya, Indonesia sebagai salah satu negara berpenduduk mayoritas Islam, duduk bersama dengan negara-negara Muslim lainnya dalam bidang kearsipan. Acara yang digelar oleh Arsip Nasional RI (ANRI) ini menjadi wadah untuk saling belajar guna mendorong kolaborasi yang lebih erat di antara negara-negara Islam.
“Bentuk kolaborasi ini dapat memperkaya kearsipan nilai dan kultur Islam serta dapat menjadi penghubung konektivitas sejarah Islam di berbagai belahan dunia, layaknya sebuah puzzle yang menjadi satu kesatuan,” ujar Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB Diah Natalisa saat membacakan sambutan Menteri PANRB dalam Forum Arsip Nasional Negara-negara Berpenduduk Mayoritas Muslim, di Jakarta, Rabu (12/07).
Kolaborasi dan sinergi antar negara-negara Islam menjadi penting dalam meningkatkan kualitas manajemen, pemanfaatan, dan pengelolaan arsip yang berkelas dunia. Tak hanya itu, hal tersebut juga akan mendapatkan dokumentasi sejarah dunia, khususnya praktik kepemerintahan pada negara-negara Islam yang akan memperkaya ilmu pengetahuan.
“Transfer pengetahuan, informasi, dan pengalaman pada negara-negara Islam, khususnya terkait bagaimana pengeleolaan dan pemanfaatan arsip dapat menjadi sarana dalam pengembangan inovasi pengelolaan arsip yang lebih berkualitas,” imbuh Diah.
Dalam pertemuan pendahuluan ini, para peserta bertukar pendapat dan berdiskusi tentang pembentukan forum dan potensi kerja sama untuk kepentingan bersama. Kesempatan tersebut juga dimanfaatkan untuk berbagi pengetahuan tentang arsip peradaban Islam dan bagaimana arsip tersebut dipreservasi.
“Melalui forum ini, maka usaha-usaha untuk meningkatkan peran Arsip Nasional Negara-negara Berpenduduk Mayoritas Muslim di tingkat internasional dan melestarikan memori kolektif tentang sejarah Islam sebagai bagian dari peradaban dunia menjadi lebih kuat dan hebat,” jelas Kepala ANRI Imam Gunarto.
Pertemuan ini dihadiri oleh perwakilan dari 19 negara berpenduduk Muslim yang diundang, diantaranya Indonesia, Arab Saudi, Malaysia, Maroko, Irak, Palestina, Brunei Darussalam, Kuwait, Qatar dan Yordania. Rangkaian kegiatan forum ini akan dilanjutkan dengan kunjungan kebudayaan yang akan dilakukan para delegasi dengan melihat berbagai fasilitas kearsipan ANRI, Museum Nasional, Masjid Istiqlal, Monumen Nasional, dan Diorama Kepresidenan di Gedung ANRI. (nan/HUMAS MENPANRB)