Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas menyapa dan berdiskusi sengan mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR), Surabaya, Jawa Timur, Selasa (11/04).
SURABAYA – Reformasi birokrasi tematik kini diperkenalkan kepada mahasiswa Universitas Airlangga, Surabaya. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas menjabarkan bahwa birokrasi saat ini dipertajam agar masyarakat bisa merasakan dampaknya secara nyata, bukan lagi tumpukan kertas atau sibuk tanpa tujuan terukur.
"Birokrasi bukan tumpukan kertas, melainkan hasilnya harus bisa dirasakan oleh masyarakat," ujar Anas dalam acara Sapa Mahasiswa di Kampus FISIP Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (11/04).
Reformasi birokrasi tematik atau RB Tematik yang dimaksud Anas fokus pada empat prioritas, yakni pengentasan kemiskinan, peningkatan investasi, digitalisasi pemerintahan, serta belanja produk dalam negeri. Dengan memprioritaskan empat hal itu, program-program pemerintah lebih terarah dan terukur. Reformasi birokrasi di tiap instansi pun dinilai dari prioritas tersebut.
Menteri Anas mengajak perguruan tinggi ikut andil dalam menyukseskan reformasi birokrasi tematik. "Perguruan tinggi kita dorong untuk menjadi mitra strategis dalam pelaksanaan reformasi birokrasi tematik ini," ungkapnya.
Melalui peran mahasiswa yang akrab dengan teknologi, pemerintah setempat bisa melibatkan mahasiswa dalam berbagai kegiatan seperti Forum Konsultasi Publik. Mahasiswa diajak untuk kritis terhadap kebijakan, terutama yang berkaitan langsung dengan pelayanan publik.
Penerapan teknologi tentu bisa memperbaiki carut marut birokrasi dalam pelayanan publik. Namun digitalisasi bukan hanya memperbanyak aplikasi, tetapi juga mengintegrasikan berbagai aplikasi menjadi satu.
Dalam hal pendidikan misalnya, perguruan tinggi didorong untuk menciptakan aplikasi terintegrasi yang bisa diakses mahasiswa untuk berbagai layanan sekaligus. "Perguruan tinggi pun tentunya harus mengintegrasikan sistem layanan akademik sehingga mahasiswa bisa mendapat layanan yang baik," ungkapnya.
Selain mendapatkan masukan dari warga kampus, Menteri PANRB melalui acara tersebut turut menyampaikan berbagai program dan strategi pemerintah terkait reformasi birokrasi serta perkembangan reformasi birokrasi dihadapan mahasiswa, dosen, dan stakeholder kampus.
Sesi Diskusi yang dipandu oleh Dekan FISIP UNAIR Prof. Dr. Bagong Suyanto ini mendapat respons baik dan dipenuhi dengan antrean pertanyaan dari audiens yang hadir. Prof. Dr. Bagong menutup sesi diskusi dengan mengajak seluruh elemen kampus Universitas Airlanggga agar dapat mengawal poros reformasi birokrasi agar dapat menghasilkan SDM ataupun ASN yang sangat efisien, efektif dan berkualitas.
Menteri Anas yang pernah menjabat Bupati Banyuwangi ini optimis bahwa mahasiswa bisa menjadi partner dalam membangun bangsa melalui reformasi birokrasi tematik. Sebab kebijakan dari balik meja birokrasi tidak boleh lepas dari persoalan yang ada dalam masyarakat. "Saya optimis, mahasiswa bisa menjadi bagian dalam reformasi birokrasi dan memperbaiki ssitem pemerintahan sehingga bisa berdampak bagi masyarakat," pungkas Anas. (don/dit/HUMAS MENPANRB)